Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Guru SMK Veteran Cirebon Hanya Rp 300.000, Kini Hanya Ajari 11 Siswa Baru

Kompas.com - 12/07/2025, 09:30 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Nasib memprihatinkan dialami para guru di SMK Veteran Cirebon, gajinya hanya berkisar Rp 300.000 per bulan, sementara jumlah siswa yang mendaftar terus menurun drastis.

Fakta ini diungkapkan langsung oleh Kepala SMK Veteran Cirebon, Wahyu Hidayat, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/7/2025). Sekolah yang berlokasi di Jalan Pemuda, Kota Cirebon, itu kini hanya memiliki 11 siswa baru.

“Sedih rasanya. Seorang guru lulusan S1 yang mengabdikan diri mendidik anak bangsa, tapi gajinya tidak sampai Rp 300 ribu. Apakah itu pantas?” ungkap Wahyu dengan suara bergetar.

SMK Veteran saat ini memiliki 28 guru yang tetap bertahan di tengah kondisi serba terbatas. Padahal di masa jayanya pada era 1990-an, sekolah ini dikenal sebagai salah satu SMK swasta favorit di Kota Cirebon dengan ribuan murid.

Namun kini, kondisinya jauh berbeda. Jika tahun lalu masih ada sekitar 50 siswa yang mendaftar, tahun ini hanya tersisa 11.

“Kondisinya memang sangat-sangat prihatin banget. Kami hanya bisa banyak berdoa dan terus mencari siswa baru, meskipun kami bingung, apakah masih ada siswa yang bisa kami cari,” ujar Wahyu.

Baca juga: Cerita Sri Mulyani Sering Dimarahi Guru yang Belum Terima Gaji...

Situasi ini semakin berat setelah adanya kebijakan baru yang memperbolehkan sekolah negeri menerima hingga 50 siswa per kelas. Menurut Wahyu, aturan ini mempersempit peluang sekolah swasta mendapatkan murid.

“Yang gelombang satu saja informasinya ditarik kembali ke negeri. Sekolah negeri bahkan yang biasanya menerima sekian siswa, sekarang malah nambah. Kami makin bingung,” katanya.

Penurunan jumlah siswa sebenarnya telah terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020. Sejak saat itu, minat terhadap sekolah swasta seperti SMK Veteran terus merosot. Tahun lalu masih ada sekitar 30 siswa yang diterima, dan kini tinggal sepertiganya.

Sejak menjabat sebagai kepala sekolah pada Januari 2025, Wahyu mengaku telah mencoba berbagai upaya agar SMK Veteran kembali dikenal masyarakat. Namun, hasilnya belum signifikan.

“Tidak mudah menstabilkan kondisi ini. Saya sudah berusaha mengenalkan kembali SMK Veteran lewat berbagai kegiatan. Tapi ya itu, saingan makin banyak, dan aturan juga makin berat bagi sekolah kecil seperti kami,” tuturnya.

Krisis ini bukan hanya berdampak pada operasional sekolah, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan para guru. Dengan gaji di bawah Rp 300 ribu, mereka tetap bertahan demi keberlangsungan pendidikan.

Baca juga: Nestapa Guru SMK Swasta di Cirebon: S1, Pendidik Anak Bangsa, Gaji Rp 300.000

Wahyu berharap pemerintah memberikan perhatian yang lebih adil kepada sekolah swasta kecil yang juga memiliki kontribusi penting dalam pendidikan nasional.

“Kami tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Tapi yuk, duduk bareng, cari solusi. Kenapa siswa putus sekolah hanya ditarik ke negeri? Kenapa tidak dibagi ke swasta juga? Supaya adil. Kalau sekolah swasta tutup, guru-guru bisa kehilangan pekerjaan, dan itu akan berdampak ke keluarga mereka,” jelasnya.

Saat dikunjungi di lokasi, kondisi sekolah tampak tetap terawat. Buku-buku di ruang guru dan kepala sekolah tertata rapi. Beberapa siswa terlihat tengah melakukan rapat kegiatan di salah satu ruang.

Namun, di lantai atas, sejumlah ruang kelas terlihat kosong. Bahkan, sebagian atap bangunan mulai berlubang akibat termakan usia.

“Dulu kita pernah jaya karena sekolah swasta belum banyak. Kita terkenal murah, disiplin dan dicari. Tapi sekarang kondisinya sangat berbeda,” ucap Wahyu menutup perbincangan.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gaji Guru SMK Veteran Cirebon Cuma Rp 300an Ribu, Menyesakkan karena Jumlah Murid Baru Makin Turun

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau