Meski masyarakat lebih akrab menyebut Solo, nama Surakarta tetap menjadi sebutan resmi dalam pemerintahan.
“Nama resmi untuk pemerintahan adalah Surakarta, itu resminya yaitu Kotamadya Surakarta,” kata Prof. Bani Sudardi.
Nama Surakarta sendiri memiliki makna filosofis. Kata “sura” berarti keberanian, sedangkan “karta” berarti sempurna.
Nama ini dianggap sebagai kelanjutan dari Kartasura, menandakan kesinambungan Kerajaan Mataram Islam.
Kota Surakarta, atau Solo, kini dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa.
Berbagai tradisi masih lestari, mulai dari Kirab Boyong Kedaton hingga Grebeg Keraton.
Baca juga: Bocah TK di Solo Disunat Setelah Alat Vital Terluka saat Bermain Prakarya
Bahkan, setiap 17 Februari, ulang tahun Kota Solo diperingati untuk mengenang peristiwa perpindahan keraton.
“(Kirab Boyong Kedaton) Lebih ke memaknai ulang tahun Kota Solo melalui perpindahan dua keraton ini, sebagai lahirnya Kota Solo," tutur Heru Mataya, Panitia Kirab Boyong Kedaton.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Surakarta Disebut Solo? Simak Sejarahnya", "Sejarah Kota Solo, Berawal dari Geger Pecinan hingga Pindah Keraton", dan "Sejarah Kenapa Surakarta Disebut Solo".
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang