KOMPAS.com - Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert rupanya menjadi sorotan besar di media Belanda.
Mantan bintang Barcelona itu resmi lengser dari kursi pelatih Timnas Indonesia usai kesepakatan mutual termination pada Kamis (16/10/2025).
Langkah pemutusan kontrak ini datang hanya beberapa hari setelah Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026.
Skuad Garuda tersingkir di babak keempat Kualifikasi Zona Asia Grup B setelah kalah 0–1 dari Irak di laga terakhir.
Media ternama Belanda, De Telegraaf, menilai kegagalan Kluivert bukan hanya soal strategi, tetapi juga akibat ekspektasi yang melambung terlalu tinggi.
“Ekspektasi terhadap Indonesia meningkat begitu tinggi karena hasil-hasil positif yang diraih baru-baru ini,” tulis media yang berdiri sejak 1893 itu.
De Telegraaf menyoroti bahwa Indonesia sebenarnya tampil cukup baik melawan Irak, tetapi hasil akhir membuat atmosfer negatif tak terhindarkan.
“Indonesia bermain lebih baik hampir sepanjang pertandingan melawan Irak, tetapi karena gagal ke Piala Dunia semuanya diliputi gelombang negatif,” lanjut laporan tersebut.
Media itu juga mengingatkan bahwa Irak berada di peringkat FIFA ke-58, jauh di atas Indonesia yang menempati posisi ke-119.
Kondisi ini membuat harapan publik untuk lolos ke Piala Dunia dinilai kurang realistis.
Selain itu, De Telegraaf menyinggung keputusan PSSI mengganti Shin Tae-yong meski sebelumnya dianggap sukses membangun fondasi kuat.
Namun, Kluivert dianggap memiliki keuntungan dalam komunikasi karena bisa berbahasa sama dengan sejumlah pemain naturalisasi asal Belanda di skuad Garuda.
Media sepak bola Belanda lainnya, Voetbalzone, menyebut tekanan dari media dan pendukung di Indonesia berperan besar dalam keputusan PSSI.
“Federasi sepak bola Indonesia awalnya ingin melanjutkan kerja sama dengan Kluivert meski tak lolos Piala Dunia, tetapi tekanan dari media dan suporter sangat tinggi sehingga mereka membatalkannya,” tulis Voetbalzone.
Portal tersebut juga mengonfirmasi bahwa kepergian Kluivert turut diikuti para asistennya, Danny Landzaat, Gerarld Vanenburg, dan Alex Pastoor, yang memilih mundur bersama sang pelatih utama.