KOMPAS.com - Menjelang musim ujian tengah semester di kampusnya, H (18) tak menyangka akan menghadapi mimpi buruk paling berat dalam hidupnya.
Ia mendapati wajahnya tersebar di media sosial X dalam video editan AI dengan caption bernada melecehkan.
Konten itu diunggah oleh seseorang yang ia kenal yaitu teman sekolahnya sendiri, Chiko, yang kini menjadi terduga pelaku kasus konten bermuatan pelecehan.
Baca juga: Undip Akan Beri Sanksi ke Chiko, Mahasiswa Pembuat Video AI Cabul
H mengaku pertama kali mengetahui konten tersebut pada 6 Oktober 2025 dari seorang temannya.
Ia langsung mengecek akun milik Chiko dan menemukan foto serta video dirinya yang diunggah dengan keterangan tak senonoh.
“Dia memberikan caption foto dan video wajah saya dengan kalimat “honey udah gede ya sekarang”, dan foto dan video saya diarahkan pada bagian tubuh tertentu,” ujarnya di depan SMA Negeri 11 Semarang, Jumat (24/10/2025).
Ia menduga pelaku mengambil foto dan videonya secara diam-diam dari media sosial Instagram dan TikTok.
“Kebetulan saya mutualan (saling berteman) di media sosial tersebut. Konten itu merupakan stori saya di media sosial jadi kemungkinan oleh pelaku di-screenshot (tangkapan layar),” bebernya.
Baca juga: Chiko Radityatama, Anak Polisi yang Jadi Mahasiswa Hukum Terseret Kasus Video Porno AI Semarang
Setelah mengetahui dirinya dijadikan bahan konten oleh teman sendiri, H mengalami syok dan gangguan psikologis berat.
“Saya langsung nangis dan gemeteran setelah tahu foto dan video saya digunakan oleh pelaku,” paparnya.
Kondisi mentalnya semakin terpuruk karena bertepatan dengan ujian tengah semester. Ia mengaku sempat mengalami burn out dan kehilangan semangat hidup.
Namun kini, kondisinya mulai membaik setelah memutuskan melapor ke polisi bersama para korban lain.
“Saya sekarang bersama korban lain saling menguatkan, akhirnya kami memilih melaporkan kasus ini ke polisi,” katanya.
H berharap pelaku dihukum setimpal dan kampus tempat Chiko berkuliah juga bertindak tegas.
“Tindakan dia sudah masuk tindakan kriminal kalau terus dibiarkan saja takut bakal ada korban yang lainnya,” ujarnya.