Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Jadi Korban Banjir di Semarang: Ada yang Tewas dan Hanyut Hilang

Kompas.com - 29/10/2025, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Dua bocah dilaporkan hanyut di selokan Pedurungan, Kota Semarang, akibat hujan deras pada Selasa (28/10/2025).

Satu korban telah ditemukan meninggal dunia, sementara satu lagi masih dalam pencarian hingga hari ini, Rabu (29/10/2025).

Bocah laki-laki berinisial ARA (7), siswa kelas 1 MI Tarbiyatuss Sibyan, hanyut saat pulang sekolah di selokan dekat sekolahnya di Tlogomulyo, Pedurungan, sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Mekanisme Pengembalian Tiket bagi Penumpang Kereta Terdampak Banjir

Korban kedua, bocah perempuan berinisial RA (9), terpeleset dan hanyut di Jalan Argo Mulyo, Perumahan Mukti Asri, Kelurahan Tlogomulyo, Pedurungan, sekitar pukul 17.56 WIB.

Menurut keterangan relawan Semarang, Siswanto, bocah laki-laki telah ditemukan di aliran Kali Kwaron, daerah Alas Tua Genuk, Rabu (29/10/2025) pukul 03.00 WIB, sekitar 2,5 kilometer dari titik hanyut.

“Korban anak laki-laki siswa MI ditemukan dini hari tadi sejauh 2,5 kilometer dari titik lokasi hanyut. Satu korban lainnya, pagi ini kami masih melakukan pencarian,” ujar Siswanto, seperti yang dikutip Tribun Jateng, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Semarang Masih Banjir, Perjalanan KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres Terganggu

Ia mengatakan, kedua insiden bocah hanyut di selokan tersebut terjadi akibat hujan deras yang melanda Kota Semarang pada Selasa, sehingga aliran air selokan menjadi deras.

Untuk korban laki-laki, peristiwa sebelum hanyut terekam kamera CCTV sekolah.

“Ada pun kejadian korban anak perempuan, korban ketika itu bersama ibunya sedang berjalan di lokasi kejadian, tapi tidak tahu sedang ada perbaikan gorong-gorong, lalu mereka tercebur sedalam 1,5 meter,” katanya.

“Ibu selamat, korban sampai sekarang belum ditemukan,” terangnya.

Baca juga: Tangani Banjir, Pemkot Semarang Optimalkan Seluruh Pompa Air Kota

BPBD: relawan gabungan menyisir dari utara ke barat

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, membenarkan satu korban telah ditemukan.

“Iya, satu korban berinisial ARA, anak 7 tahun, sudah ditemukan selepas relawan gabungan menyisir dari utara ke barat sejauh 2,5 kilometer,” jelasnya.

Endro menambahkan, tim gabungan dari berbagai instansi masih melakukan pencarian korban RA yang belum ditemukan.

Bocah perempuan berusia 9 tahun hanyut setelah terseret arus banjir di saluran air yang sedang dalam tahap pembangunan.

Berdasarkan rekaman CCTV, korban terpeleset ke dalam saluran air di Jalan Argomulyo Mukti, Pedurungan, saat melewati genangan akibat banjir.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau