Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Banjir, Pemkot Semarang Optimalkan Seluruh Pompa Air Kota

Kompas.com - 29/10/2025, 12:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mengerahkan seluruh pompa air untuk menangani banjir yang masih terjadi di beberapa wilayah di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, menyampaikan, seluruh infrastruktur penanganan banjir diaktifkan dan beroperasi secara optimal, termasuk tindakan darurat untuk Rumah Pompa Pasar Waru yang tengah dalam perbaikan.

"Meskipun Rumah Pompa Pasar Waru yang dikelola BBWS masih dalam perbaikan, kami segera mengambil langkah darurat,” ujar Suwarto di Semarang pada Selasa (28/10/2025), seperti dikutip Antara, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: 4 Perjalanan Kereta Dibatalkan Akibat Banjir di Jalur Semarang Tawang-Alastua

“Kami telah mengerahkan tiga unit pompa mobile DPU dengan kapasitas total 2x250 liter per detik (lps) untuk membantu mem-back up area Pasar Waru dan sekitarnya," lanjutnya.

Hujan yang mengguyur Kota Semarang beberapa jam pada Selasa pagi mengakibatkan sejumlah wilayah Kota Semarang banjir dengan ketinggian bervariasi.

Menurut Suwarto, pengerahan pompa mobile ini merupakan upaya cepat Pemkot agar penanganan genangan tetap berjalan selama perbaikan pompa utama.

Pompa-pompa di wilayah rawan banjir yang dianggap sebagai kunci kini telah beroperasi penuh.

"Pompa di Trimulyo, Genuk, terpantau aktif dan siap siaga memompa air hujan keluar dari kawasan rawan genangan. Demikian pula, pompa di Jalan Majapahit juga beroperasi optimal untuk mengendalikan debit air di area tersebut," tuturnya.

Baca juga: Dampak Banjir di Jalur Semarang Tawang-Alastua, KAI Batasi Kecepatan dan Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik

Terkait laporan warga mengenai pompa di Muktiharjo Kidul yang sempat mati, Suwarto menjelaskan secara teknis.

Ia menyebut, penghentian sementara dilakukan untuk mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, mengingat debit air di Sungai Tenggang tinggi.

"Informasi dari operator, pompa dimatikan sementara karena level air di Tenggang limpas sampai kolam retensi. Jika dipompa saat itu, air hanya akan berputar di situ-situ saja. Kami harus menunggu elevasi Tenggang turun agar operasional pompa maksimal," jelas Suwarto.

Hal yang sama juga berlaku untuk pompa-pompa lain di Bawah Tol Kaligawe, Kaligawe Raya, Muktiharjo Lor, Kampung Semarang, Kencono Selatan Utara, dan Padi Raya yang dimatikan sementara.

Unit Pelaksana Teknis DPU Pompa Wilayah Timur memiliki 44 pompa dengan kapasitas total sekitar 14.196 lps yang tersebar di delapan lokasi.

Baca juga: Kisah Heroik Warga Sukabumi Selamatkan Anak Kecil di Tengah Banjir Bandang Cisolok

Pompa yang aktif antara lain:

  • Kandang Kebo (Jalan Banjir Kanal): enam unit Submersible Pump
  • Pasar Waru (Jalan Sawah Besar Raya): tiga unit Mobile Pump, dua di antaranya beroperasi malam hari karena menutup jalan
  • Banjardowo (Jalan Genuksari-Karangroto): dua unit Submersible Pump
  • Jalan Purwosari IV dan Tambakrejo 1: dua unit Submersible Pump
  • Tambakrejo 2: satu unit Submersible Pump
  • Tambakrejo 3: satu unit Submersible Pump
  • Trimulyo (Jalan Trimulyo): empat unit Submersible Pump
  • Aspol (Jalan Asrama Polisi Kabluk): dua unit Submersible dan Mobile Pump.

Sementara itu, pompa di lokasi lain seperti Manggis, Majapahit, Plamongan Hijau, dan Soekarno Hatta berstatus off karena hujan telah reda dan akan dioperasikan kembali saat hujan turun.

Baca juga: 18 KA Rute Surabaya Terdampak Banjir Semarang, Alami Keterlambatan dan Ubah Rute Memutar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau