Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perjalanan Kereta Dibatalkan Akibat Banjir di Jalur Semarang Tawang-Alastua

Kompas.com - 29/10/2025, 08:38 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak Selasa (28/10/2025) berdampak pada terganggunya sejumlah perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang.

Genangan air di jalur antara Stasiun Semarang Tawang dan Alastua menyebabkan beberapa kereta tak bisa melintas dengan aman.

KAI mengambil langkah pembatalan perjalanan dan pengaturan lintasan demi keselamatan serta kelancaran operasional.

Selain itu, perusahaan juga memberikan kompensasi bagi pelanggan yang terdampak melalui pengembalian penuh biaya tiket.

Baca juga: Daftar KA yang Terdampak Pengalihan Jalur Kereta dari Utara ke Selatan Akibat Banjir Semarang

4 Perjalanan KA Dibatalkan Akibat Genangan

Sejumlah perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang dibatalkan karena genangan banjir di jalur Stasiun Semarang Tawang-Alastua hingga Rabu (29/10/2025).

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengatakan bahwa pembatalan sementara dilakukan untuk mendukung proses normalisasi rangkaian serta penguraian kelambatan perjalanan kereta imbas genangan air di kilometer 2+3 hingga 3+0 pada jalur hulu dan hilir.

“KAI Daop 4 Semarang menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan yang terdampak atas pembatalan perjalanan tersebut,” kata Fran saat dikonfirmasi, Rabu.

Adapun daftar perjalanan KA yang dibatalkan pada Rabu (29/10/2025) per pukul 05.00 WIB adalah sebagai berikut:

  1. KA 496 Kedung Sepur relasi Semarang Poncol (SMC) – Ngrombo (NBO)
  2. KA 495 Kedung Sepur relasi Ngrombo (NBO) – Semarang Poncol (SMC)
  3. KA 268 Banyubiru relasi Semarang Tawang (SMT) – Solo Balapan (SLO)
  4. KA 267 Banyubiru relasi Solo Balapan (SLO) – Semarang Tawang (SMT)

Baca juga: 18 KA Rute Surabaya Terdampak Banjir Semarang, Alami Keterlambatan dan Ubah Rute Memutar

KAI Beri Pengembalian Biaya Tiket 100 Persen

Pembatalan sejumlah perjalanan merupakan langkah operasional agar proses normalisasi dan pengaturan lintas dapat berjalan lebih efektif.

“Sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan, KAI memberikan pengembalian biaya tiket 100 persen di luar bea pesan bagi pelanggan yang sudah memesan tiket kereta yang dibatalkan tersebut,” ungkap dia.

Proses pengembalian dapat dilakukan di loket stasiun atau melalui Contact Center 121. Pengajuan klaim dapat dilakukan hingga maksimal H+7 dari tanggal keberangkatan.

Selain itu, petugas KAI di stasiun juga siap melayani pelanggan yang perjalanannya terdampak luapan air.

“Kami juga berterima kasih atas pengertian dan kesabaran para pelanggan. Seluruh jajaran saat ini terus berupaya agar kondisi operasional segera kembali normal dan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan optimal,” ucap Fran.

KAI mengimbau pelanggan untuk selalu memperbarui informasi perjalanan melalui Contact Center 121, WhatsApp 0811-222-33-121, email cs@kai.id
, serta akun media sosial resmi @KAI121 di Instagram, X, dan Facebook yang telah terverifikasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Rel Terendam Banjir, 4 Perjalanan Kereta Daop Semarang Dibatalkan”.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau