Mahfud menyebut sejumlah purnawirawan jenderal Polri yang sempat berdiskusi dengannya menginginkan perbaikan kepolisian lebih difokuskan pada tingkat instrumental dan kultural.
Menurut mereka, kondisi Polri saat ini berada di titik nadir dan membutuhkan pembenahan yang menyentuh perilaku dan budaya organisasi.
“Dari kelompok jenderal-jenderal kemarin itu lebih setuju kalau perbaikannya pada tingkat instrumental dan kultural saja,” ucap Mahfud.
Namun, Mahfud menambahkan, ada juga pihak yang sebelumnya mendorong reformasi struktural, termasuk memperjelas hubungan akuntabilitas antara Polri, kabinet, dan Presiden.
“Tapi banyak yang sebelumnya itu minta perubahannya struktural, yaitu hubungan Polri dengan kabinet, hubungan Polri dengan Presiden dan sebagainya, sehingga harus ada akuntabilitas politik gitu,” kata Mahfud.
Mahfud menjelaskan, berbeda dengan TNI yang memiliki akuntabilitas politik kepada Menteri Pertahanan, Polri hingga kini belum memiliki jalur akuntabilitas politik yang tegas.
Misal, kata Mahfud, TNI itu akuntabilitas politiknya ke Menteri Pertahanan (Menhan) sementara Polri akuntabilitas politiknya itu belum ada.
“Itu yang usul dari kelompok lain, tapi yang kemarin datang langsung ke presiden itu sudah bagus agar tidak melalui kanal politik dulu jika presiden ingin perintahkan sesuatu,” ujar Mahfud.
Mahfud menegaskan dirinya belum mengambil posisi dalam perdebatan mengenai bentuk reformasi tersebut.
Hal ini karena dirinya belum mendapatkan kepastian terkait kelanjutan pembentukan Komite Reformasi Polri.
“Saya tidak berpihak kemanapun dari dua ini, karena saya tidak boleh bicara ini sebelum tim komite yang dibentuk oleh Pak Prabowo itu resmi dibentuk,” kata Mahfud.
Sebagai informasi, Mahfud MD mengaku sudah diminta oleh Presiden Prabowo melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk membantu Komite Reformasi Polri.
Permintaan itu disampaikan pada 17 September 2025, namun hingga kini belum ada kepastian kapan komite tersebut akan diumumkan secara resmi.
Artikel ini talah tayang di Kompas.tv dengan judul “Mahfud MD: Ada 27 Masalah Serius yang Menjadi Pernyakit di Polri Sekarang” dan “Mahfud: Kelompok Purnawirawan Jenderal Polri Setuju Instrumental dan Kultural Kepolisian Diperbaiki”.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang