KOMPAS.com – Lagu patriotik Ibu Pertiwi kembali ramai dinyanyikan dalam berbagai aksi demonstrasi beberapa hari terakhir. Lagu ini dikenal luas sebagai salah satu lagu wajib nasional yang sarat makna tentang kesedihan Tanah Air.
Lirik-lirik seperti “bersusah hati”, “ibu sedang lara”, dan “merintih dan berdoa” menggambarkan kondisi Indonesia yang tengah dirundung musibah.
Tidak heran, lagu Ibu Pertiwi kerap menggugah rasa haru masyarakat, bahkan telah dikenalkan sejak anak-anak duduk di taman kanak-kanak.
Namun, di balik popularitasnya, asal-usul lagu Ibu Pertiwi ternyata menyimpan kontroversi panjang mengenai siapa pencipta aslinya.
Baca juga: Demo di Mapolres Karawang, Sejumlah Massa Aksi dan Polisi Terluka
Secara umum, masyarakat mengenal komponis legendaris Indonesia, Ismail Marzuki, sebagai pencipta lagu Ibu Pertiwi. Akan tetapi, sejumlah sumber lain menyebut nama Kamsidi Samsuddin, komponis asal Solo, yang disebut-sebut menciptakan lagu tersebut pada tahun 1908.
Dalam buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer karya Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, disebutkan, “Ada sumber yang mengatakan pencipta lagu Ibu Pertiwi adalah komponis Kamsidi Samsuddin pada tahun 1908.”
Selain perdebatan soal pencipta, muncul pula dugaan bahwa lagu Ibu Pertiwi bukan karya asli Indonesia. Akun Twitter @KatolikG pernah mencuit pada 30 Oktober 2019 bahwa lagu ini memiliki kemiripan bahkan dituding menjiplak lagu rohani Kristen berjudul What a Friend We Have in Jesus.
“Banyak orang mengira lagu ‘Kulihat Ibu Pertiwi’ adalah lagu nasional asli Indonesia. Padahal itu lagu jiplakan. Lagu aslinya adalah What a Friend We Have in Jesus, lirik berupa puisi ditulis oleh Joseph M. Scriven tahun 1855,” tulis akun tersebut.
Pernyataan serupa juga diungkapkan gitaris Jubing Kristianto melalui unggahan Instagram pada 29 April 2020.
Baca juga: Demo Mahasiswa dan Ojol di Bali Tuntut Reformasi Polri
Menurutnya, rekaman pertama lagu Ibu Pertiwi di Indonesia kemungkinan dilakukan oleh grup band Dara Puspita pada 1966, meski tanpa mencantumkan nama pencipta.
“Lagu ini bukan lagu Indonesia. Judul aslinya adalah What A Friend We Have in Jesus yang diciptakan Charles Converse tahun 1868 berdasar puisi ciptaan Joseph Scriven,” tulis Jubing.
Ia menambahkan, rekaman pertama di dunia untuk lagu ini dilakukan pada 1928 oleh penyanyi Washington Phillips.
"Siapa yang menulis lirik Ibu Pertiwi belum diketahui pasti sampai sekarang. Tapi kita tahu, lagunya adalah karya Charles Converse,” lanjutnya.
Perdebatan mengenai lagu Ibu Pertiwi juga sempat muncul dalam surat pembaca di Harian Kompas pada Kamis (14/5/2020). Dr CS Hutasoit dan Iwan Darsono menegaskan bahwa lagu ini memang identik dengan What a Friend We Have in Jesus.
“Lagu Ibu Pertiwi tidak hanya mirip (beberapa bar), tetapi benar-benar persis keseluruhannya,” ujar Darsono.