Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Santri di Lumajang yang Sakit Parah Usai Dipaksa Minum Larutan HCL

Kompas.com - 01/10/2025, 12:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dewangga Naufal Al Yusen (13), santri Pondok Pesantren Asy-Syarifiy di Lumajang, Jawa Timur, masih terbaring lemas di tempat tidur akibat keracunan larutan Hydrochloric Acid (HCL) atau asam klorida.

Peristiwa tragis ini terjadi pada 10 Juli 2025, ketika Dewangga diduga dipaksa temannya menenggak larutan berbahaya tersebut Kondisi Dewangga membuatnya harus menjalani perawatan intensif dengan biaya tinggi.

Berikut tujuh fakta lengkap dari kasus ini:

1. Kondisi Dewangga Sangat Kritis

Sejak tiga bulan terakhir, Dewangga mengalami penyumbatan saluran pencernaan dari lambung ke usus sehingga tidak bisa makan secara normal.

“Penyumbatan lambung, dari lambung ke usus. Jadi kalau makan muntah terus,” ujar Ratna Purwati, ibu Dewangga, Selasa (30/9/2025).

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Dewangga harus menerima susu khusus melalui selang langsung ke perut. Harga susu dan obat mencapai Rp 1 juta per hari.

Berat badan Dewangga menurun drastis dari 39 kilogram menjadi 24 kilogram.

Baca juga: Kasus Santri Minum Larutan HCL di Pesantren Asy Syarifiy Lumajang Belum Dilaporkan ke Polisi

2. Perawatan Intensif dan Perpindahan Rumah Sakit

Dewangga menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, mulai dari Lumajang, Jember, hingga RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Menurut Ratna, “Awalnya 39 kilogram, pas di rumah sakit sampai 20 kilogram, sekarang sudah mendingan jadi 24 kilogram.”

Perawatan ini diperkirakan berlangsung hingga enam bulan sebelum operasi dilakukan untuk menangani luka di lambung Dewangga.

Dokter juga akan mengevaluasi kondisi gizinya agar operasi dapat dilakukan lebih cepat jika nutrisi tercukupi.

3. Biaya Pengobatan Capai Rp 225 Juta

Kebutuhan pengobatan Dewangga sangat tinggi. Setiap hari ia membutuhkan dua kaleng susu khusus senilai Rp 1 juta ditambah obat-obatan.

Keluarga membuka donasi melalui Kitabisa.com dan rekening pribadi ibu korban (BCA 3870361580).

Ratna menambahkan, “Sebenarnya dari pondok sudah buka donasi lewat Kitabisa.com, tapi kan proses pencairannya lama, sedangkan kebutuhan susu dan obat setiap hari tinggi. Semoga bisa terpenuhi.”

Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 14.00 WIB, donasi yang terkumpul di Kitabisa.com sebesar Rp 15.894.522 dari target Rp 225 juta.

Baca juga: Kisah Tragis Santri di Lumajang Diduga Dipaksa Teman Tenggak HCL, Berat Badan Turun 15 Kg

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau