Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santriwati Ceritakan Detik-detik Ponpes di Situbondo Ambruk: Atap Runtuh Saat Tertidur Lelap

Kompas.com - 29/10/2025, 16:22 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Suasana Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, berubah mencekam pada Rabu (29/10/2025) dini hari WIB.

Sekitar pukul 00.30 WIB, bangunan asrama putri pondok pesantren tersebut tiba-tiba ambruk, menimpa para santriwati yang tengah tertidur lelap di dalam kamar.

Peristiwa tragis itu menewaskan satu santriwati dan melukai sebelas lainnya.

Baca juga: Pengasuh Ponpes di Situbondo Sebut Atap Ambruk Usai Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Kesaksian Santriwati yang Selamat

Salah satu korban selamat, Aura Adelia (14), warga Desa Bungatan, Kecamatan Bungatan, Situbondo, mengisahkan detik-detik saat bangunan asrama roboh.

"Saya saat itu tidur terlelap, tiba-tiba (bangunan) ambruk dan lalu saya keluar kamar," ujar Aura saat ditemui di RSUD Besuki, Rabu (29/10/2025).

Aura menyebut, satu kamar asrama dihuni oleh 19 santriwati. Semua sedang tertidur saat atap mendadak runtuh.

Tidak ada tanda-tanda sebelumnya yang menunjukkan bangunan akan roboh.

"Saya tidak tahu apa-apa, cuma saat saya keluar kondisi memang gerimis," katanya.

Begitu berhasil keluar dari kamar, Aura baru menyadari kaki kanannya terluka parah dan mengeluarkan darah.

"Saat tahu ada luka saya minta tolong, setelah itu digendong dibawa ke rumah sakit," tuturnya.

Menurut Aura, empat teman sekamarnya juga mengalami luka serius. Dua orang kini dirawat di RSIA Jatimned, sementara dua lainnya mendapat perawatan di RSUD Besuki.

Keluarga Kaget Saat Dapat Kabar

Keluarga korban turut merasakan kepanikan setelah menerima kabar kejadian tersebut.

Seorang kerabat korban, RS (35), warga Desa Besuki, mengatakan dirinya semula hanya diminta datang ke pondok tanpa penjelasan apa pun.

"Kami itu awalnya disuruh ke pondok, tidak tahu kalau anaknya (korban) ini sedang menjadi korban ambruk, kami sangat kaget apalagi kondisi luka cukup parah dan harus operasi," ucapnya.

Polres Situbondo oleh TKP di Bangunan Asrama Putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Jalan Pesanggrahan, Desa Blimbibg, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.KOMPAS.com / Ridho Abdullah Akbar Polres Situbondo oleh TKP di Bangunan Asrama Putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Jalan Pesanggrahan, Desa Blimbibg, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Polisi Pastikan 12 Korban, 1 Meninggal Dunia

Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan membenarkan insiden tersebut dan menyebut ada 12 korban santriwati dalam peristiwa ambruknya asrama putri itu.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau