Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak di Malang Tega Suntikkan Sabu ke Tubuh Adik Kandung, Polisi Ungkap Motif Balas Dendam

Kompas.com - 30/10/2025, 14:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Kasus penyalahgunaan narkoba kembali terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Seorang pria berinisial HLF (28) bersama istrinya DAC (30) tega menyuntikkan narkoba jenis sabu ke tubuh adik kandungnya sendiri, ECA (17), di rumah mereka di Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Peristiwa ini terungkap setelah Polres Malang melakukan penggerebekan pada Sabtu (11/10/2025), berdasarkan laporan dari ayah korban yang mendapat telepon diam-diam dari ECA.

Modus Ajak Liburan ke Pantai

Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo PS, menjelaskan bahwa kasus penyekapan dan percobaan penyuntikan sabu ini berawal dari modus ajakan liburan.

“Peristiwa terjadi pada 10 Oktober 2025. Awalnya, tersangka HLF bersama istrinya DAC menjemput ECA di rumah orang tuanya di Kelurahan Ketindan, Kecamatan Lawang, dengan alasan mengajak liburan ke pantai,” ujar Danang, Senin (27/10/2025).

Namun, sesampainya di rumah HLF dan DAC, korban tidak diajak liburan. Kedua pelaku justru sudah merencanakan tindakan jahat.

DAC membeli dua paket sabu dari pengedar berinisial MVF (27), warga Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, seharga Rp 300.000, lengkap dengan dua alat suntik yang dibeli di apotek.

Baca juga: Kakak di Lawang Malang Tega Suntikkan Sabu ke Adik Perempuannya

Disuntik Sabu di Rumah Kakak

Setibanya di rumah, DAC meracik sabu tersebut menjadi cairan dan memasukkannya ke dalam dua jarum suntik. HLF kemudian menyuntikkan cairan sabu itu ke tangan kanan korban, sementara DAC mencoba menyuntikkannya ke punggung kanan ECA.

“Selanjutnya istri tersangka meracik sabu tersebut untuk dimasukkan ke dalam dua alat suntikan. Kemudian tersangka menyuntikkan ke tangan kanan korban, sementara istrinya menyuntikkannya ke punggung kanan korban. Tetapi korban memberontak,” kata Danang.

Meski korban melawan, pasangan suami istri itu tetap berusaha menyuntikkan sabu ke tangan dan siku bagian dalam ECA.

Upaya itu gagal dan justru membuat darah korban masuk ke dalam alat suntik.

Baca juga: Kakak di Lawang Malang Tega Suntikkan Sabu ke Adik Perempuannya

Gagal Suntik, Pelaku Coba Cekoki Sabu

Setelah gagal menyuntikkan sabu, keesokan harinya atau Jumat (10/10/2025), DAC kembali memesan sabu dari MVF seharga Rp 150.000.

MVF bahkan datang langsung ke rumah tersangka untuk membantu meracik sabu dan menyiapkan alat hisap (bong) menggunakan sedotan dan botol kaca.

“Ketiganya kemudian kembali memaksa korban mengisap sabu tersebut melalui alat yang dirakit oleh MVF. Akan tetapi, korban menolak sampai mereka putus asa. Alhasil, ketiganya mengisap sendiri sabu tersebut hingga beberapa kali,” ungkap Danang.

Baca juga: Motor Tukar Tambah Rusak, Petani di Empat Lawang Duel, Satu Tewas

Korban Berhasil Minta Pertolongan

Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, HLF mengembalikan ponsel milik ECA yang sempat disita. Diam-diam, korban menghubungi ayahnya untuk meminta pertolongan.

Keesokan harinya, Sabtu (11/10/2025), ayah korban datang bersama petugas Polsek Lawang dan warga sekitar untuk melakukan penggerebekan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau