Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Jembatan Cable Stayed Ikonik di Indonesia

Kompas.com - 07/09/2025, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desain jembatan cable stayed (beruji kabel) kembali booming dan kerap menjadi desain pilihan di berbagai negara.

Menurut Anggota Dewan Pertimbangan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta, jembatan ini memiliki kabel dengan baja lurus.

"Cable stayed untuk bentang panjang, tapi masih di bawah suspension (jembatan suspensi)," jelas dia kepada Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).

Deretan Jembatan Cable Stayed Ikonik di Indonesia

Setidaknya, ada 13 jembatan cable stayed paling ikonik di Indonesia. Daftarnya sebagai berikut:

  • Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah

Jembatan tersebut menjadi bukti keberadaan cable stayed pertama di Pulau Sumatera. Sudah beroperasi selama 18 tahun, jembatan tersebut dibangun sepanjang 1.239 meter dengan lebar 16,95 meter yang diresmikan pada 11 Agustus 2007.

Baca juga: Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah Gunakan Model Cable Stayed, Apa Itu?

Jembatan ini menghubungkan sisi utara dan selatan Siak, membuka akses bagi lebih dari 400.000 penduduk, serta mendukung kelancaran transportasi antara Siak, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Bengkalis. 

Sebagai proyek perdana cable stayed Hutama Karya di Sumatera, jembatan ini menjadi pionir sebelum pengerjaan proyek serupa mulai digarap perusahaan.

  • Jembatan Barelang

Nama Jembatan Barelang merupakan singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang adalah infrastruktur konektivitas yang menghubungkan sejumlah pulau yakni Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru di daerah Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang". Ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie" sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau dalam mengembangkan pulau Batam sebagai pulau industri serta mempelopori pembangunan jembatan ini.

Jembatan Barelang merupakan proyek percontohan berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.

Dibangun guna memperluas wilayah kerja Otorita Batam, jembatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 400 Miliar selama enam tahun (1992-1998) pembangunannya.

  • Jembatan Suramadu

Tol Jembatan Suramadu menjadi jembatan terpanjang pertama yang dibangun Indonesia.

Pembangunan tol ini dimulai pada era Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan baru baru dibuka pada 10 Juni 2009 pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jembatan sepanjang 5,4 kilometer ini sekaligus menjadi jembatan penghubung antar pulau terpanjang pertama yang dimiliki Indonesia saat ini.

Baca juga: Kilas Balik Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Cable Stayed Pertama di Sumatera

Jembatan ini terdiri atas tiga bagian yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama.

Pembangunannya menelan anggaran sebesar Rp 4,5 triliun yang bersumber dari APBN dan pinjaman China. Tol Jembatan Suramadu ini dibuka secara gratis mulai Sabtu (27/10/2018) setelah bertarif selama sembilan tahun. 

  • Jembatan Merah Putih

Jembatan Merah Putih diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Senin (4/4/2013), berdiri megah melintasi Kota Ambon, Maluku.

Secara teknis, panjang jembatan ini adalah 1.140 meter yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu, Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka sepanjang 520 meter.

Jembatan pendekat di sisi Desa Galala sepanjang 320 meter, dan Jembatan Utama sepanjang 300 meter.

Jembatan Utama ini merupakan tipe jembatan khusus dengan sistem beruji kabel atau cable stayed, dengan jarak antar pilon sepanjang 150 meter.

  • Jembatan Soekarno

Jembatan Soekarno dirancang sepanjang 1.127 meter dan merupakan jembatan terpanjang di wilayah Indonesia Timur.

Pembangunan infrastruktur konektivitas ini menelan dana sekitar Rp 300,35 miliar, dan dikerjakan selama 12 tahun.

  • Jembatan Pulau Balang

Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga saat ini masih dalam proses konstruksi.

Baca juga: Sama-sama Pakai Kabel, Ini Beda Jembatan Suspensi dan Cable Stayed

Jembatan dengan bentang utama 804 meter, jembatan pendekat 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.969 meter ini dikerjakan dengan biaya pembangunan Rp 1,33 triliun.

  • Jembatan Teluk Kendari

Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (22/10/2020).

Terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter).

  • Jembatan Sei Alalak

Infrastruktur konektivitas ini dirancang sepanjang 850 meter dan akan menggantikan fungsi Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun.

Jembatan Sei Alalak menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Barito Kuala sekaligus menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan. 

Secara teknis, jembatan ini dibuat untuk dapat dilintasi kendaraaan dengan tonase maksimal 10 ton dan diklaim lebih kuat dari Jembatan Kayu Tangi 1.

  • Jembatan Palibaja

Jembatan dengan panjang 240 meter dan ketinggian tiang 30 meter ini menghabiskan biaya sebesar Rp 24 miliar. Dana ini berasal dari APBN sejak tahun 2007, 2008 dan 2009.

Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh PT Sumatera Gemilang (2007) dan Persero PT Waskita Karya (2008-2009).

Baca juga: Tol Solo-Ngawi Punya Jembatan Ikonik, Strukturnya Cable Stayed

  • Jembatan Musi IV

Jembatan Musi IV di Kota Palembang digunakan untuk umum sejak Selasa (8/1/2019).

Perencanaan konstruksinya berlangsung sejak tahun 2010, tetapi karena keterbatasan anggaran, pembangunannya baru dilaksanakan pada tahun 2015-2018.

Anggaran yang digunakan berasal dari dana APBN berupa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai total Rp 553,57 miliar.

  • Jembatan Pasopati

Pembangunan jembatan dengan panjang sekitar 2,8 kilometer dan lebar 60 meter di atas sungai Cikapundung itu terwujud melalui sokongan biaya hibah dari Kuwait.

Tepat pada tanggal 26 Juni 2005, Pasupati diujicobakan untuk pertama kali.

Konstruksi Jembatan Pasupati mengandung segmen beton sebanyak 663 unit dengan berat 80-150 ton per segmen.

  • Jembatan Interchange Klodran

Jembatan simpang susun Klodran ini merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi di Jawa Tengah.

Jembatan yang menjadi tengara baru Kota Solo ini berfungsi sebagai simpang susun atau interchange.

Baca juga: Tol Solo-Ngawi Punya Jembatan Ikonik, Strukturnya Cable Stayed

  • Jembatan Sungai Dareh

Pembangunan Jembatan Sungai Dareh yang membentang di sepanjang Jalur Lintas Selatan Sumatera, tuntas dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional III Sumatera Barat, Ditjen Bina Marga.

Jembatan sepanjang 200 meter yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Jambi ini memiliki bentang 120 meter, lebar 2 x 3,8 meter untuk carriageway dan 2 x 1,2 meter untuk pedestrian.

Pembangunannya dikerjakan dengan biaya APBN senilai Rp 92,7 miliar.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau