KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Siak bersama Kepolisian Sektor Siak, Riau, masih memburu seorang terpidana mati kasus narkotika bernama Epi Saputra yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Siak Sri Indrapura.
Hingga Minggu (19/10/2025) malam, pengejaran terhadap napi tersebut masih terus dilakukan oleh aparat kepolisian di lapangan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Riau Komisaris Besar Polisi Anom Karibianto menjelaskan bahwa awalnya terdapat tiga narapidana yang melarikan diri dari Rutan Siak pada Minggu (19/10/2025) dini hari.
Baca juga: Indonesia Akan Pulangkan Terpidana Mati Asal Belanda, Siegfried Mets
Dua di antaranya, yakni Satria Adi Putra dan Safrudis, berhasil ditangkap kembali sesaat setelah mereka keluar dari area rutan.
“Upaya pengejaran masih berlangsung. Perkembangan akan kami sampaikan segera,” kata Anom saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Minggu malam dikutip dari Antara.
Menurutnya, peristiwa pelarian itu terjadi sekitar pukul 01.50 WIB. Petugas jaga mendengar suara mencurigakan di bagian atap seng rutan, lalu melakukan pemeriksaan terhadap sumber suara tersebut.
Baca juga: Menko Yusril Bahas Pemulangan Dua Napi asal Belanda, Salah Satunya Terpidana Mati
Setelah memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV), petugas melihat seorang narapidana melompat dari atap bangunan.
Petugas kemudian bergerak cepat dan berhasil menangkap dua orang napi yang baru saja turun dari atap. Namun, satu napi lainnya, yaitu Epi Saputra, berhasil melarikan diri melewati area hutan di sekitar kompleks rutan.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa aksi kabur tersebut tidak dilakukan secara spontan. Pelarian itu ternyata sudah direncanakan sebelumnya oleh para narapidana.
Mereka merusak engsel pintu sel secara bertahap menggunakan patahan alat gerinda yang ditemukan di atas ventilasi kamar.
Perusakan itu dilakukan sedikit demi sedikit selama satu minggu di dalam sel yang dihuni delapan orang napi. Namun, hanya tiga napi yang akhirnya memutuskan untuk melarikan diri.
“Tiga napi yang kabur seluruhnya merupakan terpidana mati kasus narkotika,” ujar Anom.
Baca juga: Vonis Hukuman Mati di Indonesia, di Tengah Pemulangan WNA Terpidana Mati
Petugas rutan memberikan keterangan bahwa napi yang masih buron, Epi Saputra, terakhir kali terlihat mengenakan kaos hitam dan celana pendek.
Ia memiliki postur tubuh kurus dan berukuran kecil. Informasi mengenai ciri-ciri ini telah disebarluaskan kepada masyarakat sekitar untuk membantu proses pencarian.
Pihak kepolisian dan petugas rutan juga melakukan penyisiran di wilayah sekitar, termasuk kawasan hutan yang berada di belakang rutan. Hingga saat ini, operasi pencarian masih terus dilakukan.
“Kami masih di lapangan bersama polisi mencari tahanan yang kabur. Mohon doa semoga segera tertangkap,” kata Petugas Rutan Siak, Edi.
Baca juga: Indonesia Pulangkan Terpidana Mati Serge Atlaoui ke Perancis
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang