KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan keinginannya untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan secara tegas oleh Trump dan ia memastikan tidak sedang bercanda.
“Saya tidak bercanda,” ujar Trump kepada NBC News pada Minggu (30/3/2025).
Sehari setelah pernyataan tersebut, Trump yang kini berusia 78 tahun kembali menegaskan minatnya untuk mencalonkan diri dalam periode ketiga.
Baca juga: Trump Ingin Maju Capres 2028 untuk Ketiga Kalinya, Siap Melawan Obama
Ia bahkan mengklaim bahwa rakyat AS menginginkannya kembali memimpin negara tersebut.
“Orang-orang meminta saya untuk mencalonkan diri,” ungkap Trump saat berbicara kepada wartawan di Ruang Oval.
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyinggung kemungkinan bertarung dengan mantan Presiden AS Barack Obama pada pemilu 2028. Ia menyatakan antusiasmenya terhadap potensi duel politik tersebut.
“Itu akan menjadi pilihan yang bagus, saya menginginkannya,” kata Trump.
Namun, keinginan Trump untuk kembali bertarung di pilpres terganjal oleh Amandemen ke-22 Konstitusi AS. Pasal tersebut dengan tegas membatasi masa jabatan presiden hanya untuk dua periode, tanpa pengecualian.
Baca juga: Uni Eropa Siap Balas Kebijakan Tarif Donald Trump
Menanggapi pembatasan tersebut, Trump memberikan tanggapan yang mengisyaratkan adanya celah untuk menentang aturan yang ada.
“Saya tidak tahu. Saya tidak pernah menyelidikinya. Mereka mengatakan ada cara untuk melakukannya, tetapi saya tidak tahu tentang itu,” katanya.
Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat AS John Thune dari Partai Republik menilai pernyataan Trump tidak perlu ditanggapi secara serius.
“Trump mungkin hanya bercanda dengan hal itu,” ujar Thune.
Sikap serupa juga diungkapkan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt. Menurutnya, isu pencalonan Trump untuk masa jabatan ketiga bukan sesuatu yang benar-benar dipertimbangkan.
Baca juga: Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Hari Ini, Dunia Waspada Perang Dagang Global
Dengan pernyataan ini, perdebatan mengenai kemungkinan Trump kembali maju di pemilu mendatang semakin memanas.
Meski terhalang oleh konstitusi, spekulasi tentang langkah politiknya ke depan masih menjadi sorotan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Inas Rifqia Lainufar)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang