Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Styrofoam, Warga Korea Utara Ini Nekat Berenang Lewati Lautan ke Korea Selatan

Kompas.com - 07/08/2025, 18:45 WIB
Fatimah Az Zahra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber AFP

KOMPAS.com - Seorang warga Korea Utara kedapatan nekat berenang mengarungi lautan untuk bisa menuju Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Kamis (7/8/2025) menyatakan, warga Korea Utara itu berhasil berenang melintasi perbatasan maritim de facto di lepas pantai barat Semenanjung Korea pada Rabu (30/7/2025) malam.

Northern Limit Line atau Garis Batas Utara disebut kerap menjadi jalur pelarian bagi pembelot Korea Utara yang berenang ke Pulau Ganghwa, Korea Selatan.

"Militer Korea Selatan mendeteksi individu tersebut berada di dekat sisi utara garis tengah sungai," ujar seorang pejabat Militer Korea Selatan, dikutip dari AFP.

Otoritas Korea Selatan kemudian mengatakan warga Korea Utara tersebut telah berada dalam tahanan.

Baca juga: Jaksa Korea Selatan Ajukan Surat Perintah Penangkapan Mantan Ibu Negara Kim Keon Hee

Keinginan membelot ke Korea Selatan

Otoritas Korea Selatan menyampaikan, warga Korea Utara itu pada mulanya ditemukan personel Angkatan Laut dalam kondisi terikat pada gabus styrofoam di lautan.

Disebutkan, orang itu tampak melambaikan tangan dan meminta pertolongan kepada petugas. Saat dihampiri, ia secara langsung menyampaikan keinginannya.

"Saya ingin membelot ke Korea Selatan," ujar pria tersebut kepada petugas, sebagaimana diceritakan seorang pejabat Militer Korea Selatan.

Otoritas Korea Selatan mengatakan, operasi penyelamatan itu memakan waktu sekitar 10 jam. Individu tersebut berhasil diselamatkan pada Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, warga Korea Utara tersebut kini berada dalam tahanan.

Pulau Ganghwa yang terletak di barat laut Seoul sendiri merupakan salah satu wilayah Korea Selatan yang paling dekat dengan Korea Utara.

Beberapa perairan di sekitarnya hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan maritim kedua negara.

Baca juga: Sajikan Menu Inovatif Berisi Semut, Restoran di Korea Selatan Terancam Denda Rp 600 Juta

Sudah puluhan ribu warga Korea Utara yang kabur sejak 1950-an

AFP melaporkan, puluhan ribu warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak Semenanjung Korea terpecah akibat perang pada 1950-an.

Sebagian besar dari mereka terlebih dahulu menyeberang ke China melalui jalur darat, lalu memasuki negara ketiga seperti Thailand, sebelum akhirnya tiba di Korea Selatan.

Pembelotan melalui perbatasan darat yang membelah Semenanjung Korea tergolong jarang terjadi karena wilayah tersebut dipenuhi hutan lebat, ranjau darat, dan dijaga ketat oleh tentara dari kedua negara.

Namun, pada Juli lalu, seorang pria Korea Utara membelot ke Selatan dengan menyeberangi Military Demarcation Line atau Garis Demarkasi Militer.

Jumlah keberhasilan pelarian diketahui menurun drastis sejak 2020, setelah Korea Utara menutup perbatasannya.

Penutupan ini diduga disertai perintah tembak di tempat di sepanjang perbatasan dengan China guna mencegah penyebaran Covid-19.

Warga Korea Utara yang tiba di Korea Selatan biasanya akan diserahkan kepada badan intelijen terlebih dahulu untuk menjalani proses penyaringan.

Baca juga: Aktris Korea Kang Seo-ha Meninggal di Usia 31 Tahun, Punya Riwayat Kanker Lambung

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau