Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Puncak Musim Hujan 2025? Ini Prakiraan BMKG

Kompas.com - 04/10/2025, 09:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia memasuki musim hujan pada Oktober 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa musim hujan di Indonesia tidak terjadi secara serentak.

Untuk itu, BMKG membagi wilayah Indonesia ke dalam Zona Musim (ZOM), di mana setiap ZOM memiliki waktu berbeda untuk awal maupun akhir musim hujan.

Ia mengungkapkan, awal musim hujan di Indonesia tercatat sejak Agustus 2025 di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Selanjutnya, hujan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur, dengan sebagian besar daerah diperkirakan mulai memasuki musim hujan pada September-November 2025.

Guswanto mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh faktor geografis, pola angin, serta dinamika atmosfer regional.

"Sementara akhir musim hujan diperkirakan terjadi pada April 2026, menjadikan musim hujan tahun ini lebih panjang dari biasanya," ujar Guswanto kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2025).

Lantas, kapan puncak musim hujan 2025?

Baca juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 3-4 Oktober 2025, Mana Saja?


Kapan puncak musim hujan 2025?

Guswanto mengatakan, musim hujan 2025 diperkirakan berlangsung hingga April 2026, dengan puncaknya terjadi pada Desember 2025 hingga Februari 2026.

Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa puncak musim hujan di tiap wilayah berbeda-beda.

Di Sumatera dan Kalimantan, kata dia, puncak diperkirakan berlangsung pada November–Desember 2025, sementara di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua pada Januari–Februari 2026.

“Musim ini dipengaruhi oleh kondisi ENSO Netral, potensi La Nina lemah, dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif,” kata Guswanto.

Ia menjelaskan, sepanjang 2025, ENSO berada dalam kondisi netral, artinya tidak ada pengaruh kuat dari El Nino maupun La Nina.

Namun, sejumlah model iklim memprediksi adanya La Nina lemah pada akhir tahun yang berpotensi meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah.

Sementara itu, IOD saat ini berada pada fase negatif yang cenderung meningkatkan curah hujan di Indonesia, dan diperkirakan bertahan hingga November 2025.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau