Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan Trump Raih Nobel Perdamaian, Ini Perjalanan Maria Corina Machado Lawan Rezim Venezuela

Kompas.com - 12/10/2025, 09:30 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Dari tempat persembunyiannya di Venezuela, Maria Corina Machado menerima kabar bahwa ia resmi meraih Nobel Perdamaian 2025.

Perempuan yang dijuluki "Iron Lady" ini diakui dunia atas perjuangannya melawan otoritarianisme Nicolas Maduro dan usahanya menjaga nyala demokrasi di tengah represi.

Komite Nobel menyebut penghargaan itu diberikan “kepada perempuan yang menjaga api demokrasi di tengah kegelapan yang kian pekat,” dikutip dari Al Jazeera, Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Trump Dinominasikan untuk Nobel Perdamaian, Apa Kriteria Nominasi Hadiah Tersebut? 

Pengakuan itu menandai babak baru bagi Machado, yang selama bertahun-tahun menjadi simbol perlawanan sipil di Venezuela.

Lantas, siapa sebenarnya Maria Corina Machado dan bagaimana sepak terjangnya sebagai aktivis di Venezuela?

Dari aktivis menjadi target rezim 

Machado bukan politisi yang muncul tiba-tiba. Ia lahir di Caracas pada 1967, dan mulai dikenal publik pada awal 2000-an ketika ikut mendirikan organisasi sipil Sumate.

Kala itu, organisasi Sumate merupakan wadah relawan yang mendorong transparansi pemilu di Venezuela. Pada tahun 2002, organisasi itu memimpin referendum untuk mencabut mandat Presiden Hugo Chavez. 

Langkah itu membuat Machado dituduh melakukan pengkhianatan. Sejak saat itu, hidupnya berubah.

Ia mulai menerima ancaman pembunuhan, sedangkan anak-anaknya harus dikirim ke luar negeri demi keselamatan.

Namun perempuan itu tidak mundur. Ia terus berbicara tentang demokrasi, transparansi, dan hak asasi manusia, hingga kemudian mendirikan partai Vente Venezuela.

Partai tersebut merupakan salah satu kekuatan oposisi yang paling lantang terhadap rezim Chavez dan penerusnya, Nicolas Maduro.

Baca juga: 3 Ilmuwan Raih Nobel atas Penemuan Mengapa Sistem Imun Tak Menghancurkan Tubuh Sendiri

Kemenangan yang tak pernah diakui

Pada 2023, Machado memenangkan pemilihan pendahuluan oposisi secara telak. Harapan rakyat Venezuela tumbuh, seolah ada peluang baru untuk menantang kekuasaan Maduro.

Namun setahun kemudian, Mahkamah Agung yang dikuasai pemerintah mengukuhkan larangan bagi dirinya untuk mencalonkan diri. Tuduhannya beragam: mendukung sanksi Amerika Serikat, terlibat korupsi, dan merugikan aset negara di luar negeri.

Machado menolak semua tuduhan itu. Ketika kursinya digantikan oleh Edmundo Gonzalez, ia tetap turun ke jalan, berpidato di atas truk, dan memimpin kampanye dari kota ke kota.

"Sama seperti saat kami membutuhkan waktu lama untuk meraih kemenangan pemilu, kini kami memasuki tahap yang harus dijalani hari demi hari. Tapi kami tak pernah sekuat hari ini," ujarnya di Caracas sebelum akhirnya ditangkap sementara.

Baca juga: PM Israel Netanyahu Nominasikan Trump Hadiah Nobel Perdamaian

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Tren
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Tren
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau