KOMPAS.com - Di tengah cuaca terik yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi cuaca ekstrem pada Senin (20/10/2025) sampai dengan Selasa (21/10/2025).
Potensi cuaca ekstrem tersebut berupa hujan lebat dan angin kencang.
Kondisi ini terjadi di tengah fenomena kombinasi gerak semu Matahari dan Monsun Australia yang meningkatkan suhu panas di Indonesia.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun cuaca panas dan terik masih mendominasi pada pagi hingga siang hari di sejumlah wilayah Indonesia, potensi pembentukan awan konvektif dengan intensitas hujan pada sore hingga malam hari masih tetap signifikan," tulis BMKG.
Menurut BMKG, kondisi seperti itu terjadi sampai dengan akhir Oktober atau awal November 2025.
Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang selama dua hari kedepan?
Dikutip dari Peringatan Dini Cuaca Indonesia BMKG, berikut ini wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dan angin kencang pada 20-21 Oktober 2025:
1. Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat
2. Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat
3. Wilayah yang berpotensi angin kencang
Baca juga: BMKG Jelaskan Penyebab Hujan di Tengah Cuaca Panas di Pulau Jawa pada Oktober 2025
1. Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat
2. Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat
Menurut BMKG, potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah hujan di Indonesia diperkirakan terjadi selama sepekan kedepan.
Hal ini disebabkan karena fenomena global, regional, dan lokal yang mendukung pembentukan awan konvektif sehingga menyebabkan hujan.
Di skala global, indikator Dipole Mode Index saat ini menunjukkan nilai negatif sehingga mengindikasikan peningkatan suplai uap air sehingga mendukung pembentukan awan hujan.
Selain itu, aktivitas gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin juga menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.
Adapun fenomena lain yang juga memengaruhi cuaca di Indonesia adalah kemunculan Bibit Siklon Tropis 96W.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik," tulis BMKG.
Adapun Bibit Siklon Tropis 96W terpantau berada di wilayah Samudra Pasifik timur Filipina hingga Maluku Utara dan Papua.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang