Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Harvard Temukan Cara Jalan Kaki yang Bisa Cegah Kanker, Cukup 5 Jam per Minggu

Kompas.com - 02/11/2025, 06:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak penelitian menunjukkan orang yang rutin berolahraga memiliki risiko lebih rendah terkena kanker sistem pencernaan, termasuk kanker esofagus, usus besar, pankreas, dan hati.

Selain itu, aktivitas fisik secara teratur diketahui tidak hanya membantu mencegah kanker, tetapi juga dapat menurunkan kemungkinan penyebarannya.

Menurut American Cancer Society, orang dewasa disarankan melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150–300 menit per minggu (seperti jalan cepat) atau aktivitas berat selama 75–150 menit per minggu (seperti lari).

Namun, apakah durasi tersebut cukup untuk melindungi tubuh dari risiko kanker?

Baca juga: Studi Harvard: Jalan Kaki 4.000 Langkah Sehari Dapat Memperpanjang Umur 25-40 Persen


Konsistensi lebih penting daripada durasi

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Oncology telah meneliti data lebih dari 230.000 orang yang diikuti selama lebih dari 30 tahun, dilansir dari American Medical Association, Kamis (30/10/2025).

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Yiwen Zhang dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan ini menggabungkan data dari tiga kelompok besar di Amerika Serikat (AS).

Penelitian ini bertujuan memahami hubungan antara kebiasaan berolahraga secara konsisten dan risiko kanker sistem pencernaan, yang mencakup sekitar 30 persen dari seluruh kasus kanker di AS.

Para peneliti menggunakan ukuran bernama Metabolic Equivalent of Task (MET), yaitu rasio antara laju metabolisme saat beraktivitas dibandingkan dengan saat istirahat.

Pada awal penelitian, semua peserta tidak memiliki riwayat kanker atau penyakit jantung.

Mereka kemudian mengisi survei setiap dua hingga empat tahun untuk melaporkan riwayat medis, pola makan, dan tingkat aktivitas fisik mereka.

Aktivitas yang dinilai mencakup jalan kaki, joging, berlari, bersepeda, berenang, tenis, aerobik, hingga bekerja di luar ruangan.

Tak hanya itu, data tentang angkat beban dan kebiasaan menaiki tangga juga dikumpulkan.

Selama masa penelitian, tercatat 6.358 kasus kanker sistem pencernaan dan 3.791 kematian yang telah diverifikasi melalui catatan medis dan laporan autopsi.

Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Selama 15 Menit Usai Makan Menurut Pakar, Apa Saja?

Olahraga lima jam per minggu beri hasil optimal

Para peneliti menemukan, pada kelompok peserta berusia 40–75 tahun yang awalnya dalam kondisi sehat, tingkat aktivitas fisik saat waktu luang yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko kanker sistem pencernaan dan kematian.

Para peneliti menekankan, meskipun durasi optimal aktivitas fisik diperkirakan sekitar 50 jam MET per minggu, konsistensi justru menjadi faktor utama dalam menjaga manfaat tersebut.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan, menjaga aktivitas fisik sedang sekitar 17 jam MET per minggu atau setara dengan lima jam jalan cepat atau dua jam berlari per minggu, selama jangka panjang sudah cukup untuk menurunkan risiko kanker sistem pencernaan secara signifikan.

Menariknya, para peneliti juga menemukan bahwa aktivitas dengan intensitas jauh lebih tinggi, yakni sekitar 39 jam MET per minggu, tidak memberikan manfaat tambahan.

“Dosis optimal aktivitas fisik untuk menurunkan risiko dan mortalitas kanker sistem pencernaan, yakni sekitar 17 jam MET per minggu, lebih dari dua kali lipat rekomendasi umum saat ini,” tulis studi tersebut.

Para peneliti kemudian memberikan contoh cara mencapai target tersebut, yaitu:

  • Jalan cepat (intensitas sedang) 60 menit, empat kali per minggu
  • Joging (intensitas berat) 25 menit, lima kali per minggu
  • Kombinasi joging 20 menit tiga kali seminggu dan jalan cepat 45 menit tiga kali seminggu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
Tren
Hari Ini, 9.636 Lembaga Pendidikan Islam Gelar TKA secara Serentak
Hari Ini, 9.636 Lembaga Pendidikan Islam Gelar TKA secara Serentak
Tren
Mulai 1 November, Ini Tarif Listrik Rumah Tangga Daya 1.300 dan 2.200 VA
Mulai 1 November, Ini Tarif Listrik Rumah Tangga Daya 1.300 dan 2.200 VA
Tren
Puncak Musim Hujan 2025 Diprediksi Lebih Panjang, Ini Wilayah yang Sudah Terimbas
Puncak Musim Hujan 2025 Diprediksi Lebih Panjang, Ini Wilayah yang Sudah Terimbas
Tren
Wilayah yang Diprakirakan BMKG Hujan Lebat pada 3-4 November 2025
Wilayah yang Diprakirakan BMKG Hujan Lebat pada 3-4 November 2025
Tren
[POPULER TREN] Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol | Daftar Negara Teraman di ASEAN
[POPULER TREN] Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol | Daftar Negara Teraman di ASEAN
Tren
Profil Kiandra Ramadhipa, Pebalap Indonesia yang Menggila dan Raih Podium 1 di European Talent Cup
Profil Kiandra Ramadhipa, Pebalap Indonesia yang Menggila dan Raih Podium 1 di European Talent Cup
Tren
Tarif Listrik Rumah Tangga Berdaya Kecil yang Berlaku pada 3-9 November 2025
Tarif Listrik Rumah Tangga Berdaya Kecil yang Berlaku pada 3-9 November 2025
Tren
Wayangologi dan Monarkimologi Purbaya
Wayangologi dan Monarkimologi Purbaya
Tren
9 Negara Paling Aman di Asia Tenggara, Indonesia Jauh di Atas Malaysia
9 Negara Paling Aman di Asia Tenggara, Indonesia Jauh di Atas Malaysia
Tren
NIK Terdaftar Pinjol atau Judol? Begini Cara Mengeceknya
NIK Terdaftar Pinjol atau Judol? Begini Cara Mengeceknya
Tren
10 Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami Saat Musim Hujan, Tanpa Bahan Kimia Berbahaya
10 Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami Saat Musim Hujan, Tanpa Bahan Kimia Berbahaya
Tren
Hak Asuh dan “Nafkah Kucing” Jadi Aturan Baru dalam Perceraian di Turkiye
Hak Asuh dan “Nafkah Kucing” Jadi Aturan Baru dalam Perceraian di Turkiye
Tren
Maladewa Mulai Larang Generasi 2007 ke Atas Merokok, Termasuk Turis Asing
Maladewa Mulai Larang Generasi 2007 ke Atas Merokok, Termasuk Turis Asing
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau