YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan terkait empat siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Wonosari yang mengalami keluhan sakit setelah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (3/9/2025).
Keempat siswa tersebut dilarikan ke RSUD Wonosari untuk mendapatkan perawatan.
"Siswa yang kemarin sakit Alhamdulillah sudah pulang. Tindak lanjut dari pihak dapur (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG) telah mengecek ke rumah sakit, dan mereka sudah ditangani dan pulang," ujar Roni saat ditemui di Playen, Kamis (4/9/2025).
Baca juga: Ditemukan Nasi Goreng Basi, Buah Busuk, dan Susu Kedaluwarsa dalam MBG di SMPN 2 Jombang
Roni menjelaskan bahwa SPPG yang menyalurkan MBG di MTsN Wonosari baru saja beroperasi dan diduga sistemnya belum berjalan dengan baik.
Dia berharap setelah adanya koreksi dan pendampingan dari pihaknya, pelayanan ke depan dapat ditingkatkan, terutama dalam hal menu, sterilisasi, dan koordinasi dengan pihak sekolah.
"Alhamdulillah, semua siswa sudah dalam kondisi baik," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada SPPG.
Saat ini, terdapat delapan dapur yang beroperasi dan melayani lebih dari 24 ribu orang.
Roni menyatakan bahwa ia akan mengumpulkan seluruh kepala SPPG untuk evaluasi pelayanan.
"Tindak lanjut selaku saya yang melaksanakan pendampingan, pastinya memberikan arahan kepada seluruh kepala dapur yang sudah beroperasi untuk mengutamakan kualitas dari segi bahan baku, pemorsian, pendistribusian, hingga sterilisasi. Kita harus berkoordinasi sehingga meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Sementara itu, Taufik Febrianto, Guru Bimbingan Konseling (BK) MTsN Wonosari, menyampaikan bahwa terdapat lima siswa yang mengeluh sakit mual dan muntah, namun hanya empat siswa yang dilarikan ke RSUD Wonosari.
"Satu anak ketakutan mendengar bahwa mereka harus dibawa ke UGD, sehingga hanya empat yang dibawa ke RSUD. Sementara satu siswa lainnya dirawat di UKS," katanya.
Keempat siswa yang dilarikan ke rumah sakit telah mendapatkan penanganan dan diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan di rumah.
"Alhamdulillah, kelima anak sudah bersekolah seperti biasa hari ini," tambah Taufik.
Baca juga: Menu MBG Minim, Wadah Saji Ditarik Sebelum Dikonsumsi, Warga Pamekasan Mengeluh
Ia juga mencatat bahwa beberapa siswa kini membawa bekal sendiri, kemungkinan besar karena takut atau masih trauma akibat kejadian tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan identifikasi terkait dugaan keracunan makanan yang terjadi setelah program MBG tersebut.
Selain itu, sampel muntahan siswa telah diambil untuk dianalisis. "Sampel muntahan dan makanan sudah diamankan. Ini masih bersifat dugaan keracunan makanan," ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini