Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JJLS Yogyakarta Dikebut, Kelok 18 Ditarget Rampung Tahun Depan dan Jadi Ikon Baru

Kompas.com - 29/10/2025, 08:46 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempercepat penyelesaian Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang akan menghubungkan Congot di Kabupaten Kulon Progo hingga Duwet di Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Tri Murtoposidi, menyebutkan bahwa dari total panjang JJLS 116,07 kilometer, tersisa ruas Jalan Kretek (Parangtritis)–Girijati sepanjang 5,30 kilometer yang dikenal dengan sebutan Kelok 18 atau luk wolulas.

“Saat ini masih dalam proses konstruksi, yang direncanakan akan terselesaikan di akhir tahun 2026,” ujar Tri dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Tuntut Percepatan Uang Ganti Rugi, Warga Ancam Tolak Proyek JJLS jika Tak Ada Kejelasan

Jalur Berkelok Menyesuaikan Kontur Alam

Tri menjelaskan, jalan di perbukitan Kretek atau wilayah Parangtritis hingga Girijati dibuat berkelok-kelok untuk menyesuaikan kontur alam agar kemiringannya tidak terlalu curam dan lebih aman dilalui kendaraan.

“Nah secara kebetulan jumlah kelok di ruas Parangtritis–Girijati berjumlah 18, sehingga muncul istilah Kelok 18 (luk wolulas),” kata dia.

Menurut Tri, pembangunan JJLS merupakan arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk memperkuat pembangunan ke arah selatan.

“Pembangunan JJLS selaras dengan visi misi Bapak Gubernur, yaitu pemberdayaan kawasan selatan,” ujarnya.

Baca juga: Ada Rest Area, Pembangunan JJLS Kelok 18 Dinilai Tingkatkan Pariwisata Gunungkidul

Dukung Transportasi dan Pariwisata Selatan

Tri mengatakan JJLS diharapkan menjadi tulang punggung transportasi di sisi selatan serta mendukung pengembangan infrastruktur pariwisata.

“Pembangunan infrastruktur pariwisata memegang peranan penting untuk memajukan industri pariwisata di suatu daerah, karena dengan infrastruktur yang memadai, destinasi wisata mampu menawarkan pengalaman yang lebih baik, nyaman, aman, dan menarik bagi wisatawan,” tuturnya.

Ruas Kelok 18 juga menawarkan panorama laut selatan yang bisa dinikmati dari ketinggian, termasuk pemandangan Pantai Parangtritis, laut selatan, serta keindahan art lighting Jembatan Kretek dan Pandansimo.

Baca juga: 6 Tahun Janji Ganti Rugi JJLS Tak Kunjung Cair, Ombudsman Turun Tangan

Selain itu, ruas tersebut akan dilengkapi dengan tempat istirahat mini atau rest area mini.

“Kelok 18 juga nanti akan dilengkapi dengan tempat istirahat mini, kapasitas mobil bisa lebih dari sepuluh, bisa untuk bus juga. Itu persis tepat di tengah, di perbatasan antara Bantul dan Gunungkidul,” ungkap Tri.

Diharapkan Jadi Magnet Ekonomi Baru

Tri menargetkan JJLS dapat tersambung sepenuhnya pada akhir tahun 2026.

“Harapan kami setelah 2026 JJLS bisa tersambung. Kalau semuanya sesuai rencana, 2026 JJLS tersambung dan pasti arus lalu lintas menjadi lebih ramai, peningkatan lalu lintas di kawasan selatan dapat menjadi peluang ekonomi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan perlunya pengaturan agar kawasan tersebut tidak kewalahan jika menjadi viral dan ramai dikunjungi, seperti yang terjadi di Jembatan Pandansimo.

Baca juga: Jembatan Kelok 18 Penghubung Gunungkidul-Bantul Segera Dibangun

Menurutnya, pembangunan infrastruktur di DIY kini tidak hanya berorientasi pada fungsi teknis, tetapi juga mengedepankan keindahan dan daya tarik wisata.

“Kita sudah mengarah ke infrastruktur yang tidak kaku. Kita bisa lihat Jembatan Pandansimo, jembatan yang didesain dengan ornamen yang mengedepankan estetika dan keindahan tanpa meninggalkan kaidah keteknikan,” ujarnya.

Tri berharap keindahan kawasan selatan dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan dan membuka peluang ekonomi masyarakat.

“Keindahan-keindahan ini bisa menumbuhkan lokasi wisata baru, bisa membangkitkan ekonomi masyarakat. Ini salah satu gambaran bahwa kita bisa semakin mendekat ke selatan, menghadap ke selatan,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Yogyakarta
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Yogyakarta
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Yogyakarta
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
Yogyakarta
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Yogyakarta
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Yogyakarta
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Yogyakarta
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Yogyakarta
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Yogyakarta
Belum Ada Perda yang Mengatur Peredaran Daging Anjing, Satpol PP DIY Baru Bisa Mengimbau
Belum Ada Perda yang Mengatur Peredaran Daging Anjing, Satpol PP DIY Baru Bisa Mengimbau
Yogyakarta
Grand Livina Terbakar di Jalan Raya Kiskendo Kulon Progo, Sopir Sempat Cium Bau Menyengat
Grand Livina Terbakar di Jalan Raya Kiskendo Kulon Progo, Sopir Sempat Cium Bau Menyengat
Yogyakarta
Warga Bantul Dilarang Unggah Proses Syuting Film “Abadi Nan Jaya” di Jombor, Lampu Harus Dimatikan
Warga Bantul Dilarang Unggah Proses Syuting Film “Abadi Nan Jaya” di Jombor, Lampu Harus Dimatikan
Yogyakarta
Berkunjung ke Kampung 'Zombie' di Bantul, Lokasi Syuting Film Abadi Nan Jaya
Berkunjung ke Kampung 'Zombie' di Bantul, Lokasi Syuting Film Abadi Nan Jaya
Yogyakarta
Viral Video Mobil di Yogyakarta Kabur Saat Diminta Copot Strobo, Kasatlantas: Pelat Nomor Dicatat
Viral Video Mobil di Yogyakarta Kabur Saat Diminta Copot Strobo, Kasatlantas: Pelat Nomor Dicatat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau