Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maulid Nabi, UIN Bandung Ingatkan Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

Kompas.com - 05/09/2025, 15:31 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Di tengah dinamika kehidupan bangsa yang penuh perbedaan pandangan politik, gesekan sosial, hingga krisis moral, nilai-nilai spiritual menjadi semakin penting.

Kepala Biro AUPK sekaligus Plt Kepala Biro A2KK UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ajam Mustajam menjelaskan, sejak lama ulama nusantara menanamkan prinsip “hubbul wathan minal iman” atau cinta tanah air adalah bagian dari iman.

Nilai itu, katanya, masih relevan hingga hari ini.

“Di era modern, cinta tanah air tidak lagi diukur dari angkat senjata, tetapi dari kesediaan menjaga moral publik, melindungi lingkungan, menghargai perbedaan, dan menegakkan keadilan sosial,” ujar Ajam dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/9/2025).

Baca juga: Tradisi Unik Maulid Nabi di Lumajang, Warga Berebut Gayung hingga Panci

Maulid Nabi dan Cinta Rasul

Pada hari Maulid Nabi ini Azam mengingatkan tradisi zikir dan shalawat memiliki peran vital dalam menjaga keutuhan bangsa.

Zikir dan shalawat, bukan hanya ritual keagamaan, tetapi ekspresi sosial-spiritual yang menyalakan kesadaran kebangsaan.

“Tradisi ini menyatukan, meneduhkan, dan mengingatkan bahwa bangsa berdiri bukan hanya di atas kontrak politik, tetapi juga ikatan nilai dan doa,” ujar Ajam.

Menurut Ajam, meneladani Rasulullah SAW berarti menghadirkan kasih sayang, keadilan, dan penghormatan pada keberagaman dalam kehidupan berbangsa. Ia menegaskan, cinta Rasul menjadi fondasi moral dan etika publik.

“Seorang pemimpin yang mencintai Nabi akan meneladani amanah dan kejujuran. Seorang rakyat yang mencintai Nabi akan meneladani kesabaran dan ketekunan bekerja,” ungkap dia.

Sejarah juga mencatat, para ulama nusantara menjadikan cinta Rasul sebagai energi perjuangan.

KH Hasyim Asy’ari, misalnya, memobilisasi resolusi jihad dengan semangat membela tanah air sebagai wujud cinta kepada Nabi.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali

Zikir dan Shalawat, Tali Kebhinekaan

Bagi Ajam, majelis dzikir dan salawat mampu menghadirkan ruang kebersamaan lintas golongan. Di sana, orang dari berbagai latar belakang duduk bersisian tanpa sekat sosial maupun politik.

“Zikir menenangkan jiwa, shalawat menyatukan hati. Keduanya melahirkan energi spiritual yang dapat merajut kebhinekaan,” tuturnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia yang majemuk hanya bisa bertahan dengan dasar spiritual yang kokoh. Politik, ekonomi, dan hukum semata tidak cukup tanpa nilai spiritual yang menyatukan.

Ajam menekankan, cinta Rasul dan cinta Tanah Air merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Melalui zikir dan shalawat, keduanya menyatu dalam ikatan spiritual dan kebangsaan.

“Bangsa yang berzikir adalah bangsa yang sadar diri. Bangsa yang bershalawat adalah bangsa yang penuh cinta. Dan bangsa yang menjaga cinta Rasul serta cinta tanah air adalah bangsa yang mampu merajut kebhinekaan menjadi peradaban,” pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Majelis Taklim di Bogor Ambruk Tewaskan 4 Orang, Dedi Mulyadi: Kapasitas Puluhan Jangan Paksa Ratusan, Bahaya...
Majelis Taklim di Bogor Ambruk Tewaskan 4 Orang, Dedi Mulyadi: Kapasitas Puluhan Jangan Paksa Ratusan, Bahaya...
Bandung
Terungkap, Jemaah di Majelis Taklim Ambruk Ciomas Bogor Diperkirakan 500 Orang
Terungkap, Jemaah di Majelis Taklim Ambruk Ciomas Bogor Diperkirakan 500 Orang
Bandung
Majelis Taklim Ambruk di Bogor Tewaskan 4 Orang, Pimpinan: Bangunan Baru, Enggak Mungkin Asal
Majelis Taklim Ambruk di Bogor Tewaskan 4 Orang, Pimpinan: Bangunan Baru, Enggak Mungkin Asal
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau