Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi PET/CT Scan, Paru-Paru hingga Ovarium

Kompas.com - 27/08/2025, 19:05 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PET/CT Scan disebut bisa membantu deteksi dini kanker agar lebih akurat dan aman. Namun, kanker apa saja yang bisa dideteksi oleh teknologi ini?

Untuk diketahui, PET/CT Scan merupakan teknologi pencitraan medis yang menggabungkan dua metode yaitu PET (Positron Emission Tomography) dan CT (Computed Tomography) sehingga menghasilkan gambar lebih detail. 

Baca juga:

"Deteksi awal itu penting. Kalau ada lesi atau curiga suatu keganasan, kita bisa menilai ada atau tidak, termasuk ada atau tidak metastatis. Kalau sudah ada penyebaran, kita bisa langsung tangani. Misalnya, cuma di paru atau tulang, bisa dilakukan radoterapi. Jadi, deteksi awal membuat terapi lebih tepat, cepat, dan lebih awal," ujar dr. Junan Imaniar Pribadi, Sp.KN-TM., FANMB, spesialis kedokteran nuklir, dalam peluncuran PET/CT Scan Biograph Vision Quadra Whole Body di Rumah Sakit EMC Grha Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (26/8/2025).

Jenis kanker yang bisa dideteksi PET/CT Scan Quadra

Gambaran PET/CT Scan Biograph Vision Quadra Whole Body, pada peluncurannya di RS EMC Grha Kedoya, Jakarta, Selasa (26/8/2025).KOMPAS.com/RAFA AULIA FEBRIANI Gambaran PET/CT Scan Biograph Vision Quadra Whole Body, pada peluncurannya di RS EMC Grha Kedoya, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Menurut dr. Junan, PET/CT Scan memiliki sensitivitas tinggi dalam membedakan apakah suatu jaringan aktif secara metabolik atau tidak.

PET/CT Scan Biograph Vision Quadra Whole Body dinilai efektif dalam mendeteksi berbagai jenis kanker, dari kanker payudara, paru-paru, kolorektal, prostat, melanoma, limfoma, neuroendokrin, otak, hingga ovarium. 

Pemeriksaan ini juga bisa digunakan untuk kasus di mana sumber kanker belum diketahui sehingga dokter dapat menelusuri sumber asalnya lebih cepat.

Misalnya, pada kasus kista ovarium, PET/CT Scan dapat membantu membedakan apakah kista tersebut jinak atau berpotensi ganas. 

"Kita bisa melakukan deteksi dengan kanker ovarium sekaligus kanker serviks. Kita lihat ada metastatis atau enggak. Jadi sangat bisa mendeteksi untuk keganasan. Kita bisa membedakan. Kista ovarium kan jinak, dia enggak bakal nangkep. Tapi kalau ada kista tapi bawahnya menangkap, itu kita bisa curiga ganas," jelas dr. Junan.

"Misalnya orang USG, ini curia ganas atau jinak ya? USG ragu, kirim PET, kita bisa lihat. Jadi bisa dipastikan itu emang ganas atau tidak," tambahnya. 

Selain itu, PET/CT Scan juga berperan dalam memantau perkembangan kanker, menentukan stadium, serta mengevaluasi efektivitas terapi pasien.

Siapa yang sebaiknya menjalani PET/CT Scan?

dr. Junan Imaniar Pribadi, dalam pemaparannya mengenai PET/CT Scan Biograph Vision Quadra Whole Body. Dok. RS EMC Grha Kedoya dr. Junan Imaniar Pribadi, dalam pemaparannya mengenai PET/CT Scan Biograph Vision Quadra Whole Body.

Pemeriksaan PET/CT Scan terutama disarankan untuk pasien yang sudah didiagnosis kanker agar dokter bisa mendapatkan informasi lebih detail tentang stadium dan perkembangan penyakit.

Meski demikian, dr. Junan menambahkan, tidak semua orang perlu langsung melakukan PET/CT Scan.

Pemeriksaan sebaiknya didasarkan pada indikasi medis yang jelas agar hasilnya benar-benar bermanfaat dalam pengobatan pasien. 

Baca juga:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau