Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gaza Ungkap Kondisi Orang Kelaparan, Derita Paling Mengerikan

Kompas.com - 10/08/2025, 05:15 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

GAZA, KOMPAS.com – Krisis kelaparan yang memburuk di Gaza telah menewaskan puluhan warga sipil hanya dalam waktu lima minggu terakhir.

Menurut laporan otoritas kesehatan setempat, sebanyak enam orang meninggal dunia pada Minggu (3/8/2025) akibat kekurangan gizi. Dengan demikian, jumlah korban dewasa yang tewas akibat kelaparan dalam lima pekan terakhir telah mencapai 82 orang.

Lebih mengkhawatirkan lagi, jumlah anak-anak yang meninggal akibat kondisi serupa kini telah menyentuh angka 93 sejak awal perang Israel-Hamas berlangsung hampir dua tahun lalu.

Baca juga: Kelaparan di Gaza: Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Tanpa Makan?

Keterbatasan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza menjadi faktor utama memburuknya situasi ini.

Sejak pecahnya perang, Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya makanan, obat-obatan, dan barang kebutuhan dasar dengan alasan keamanan.

Kelaparan, salah satu kematian paling menyakitkan

Yazan, balita Palestina berumur 2 tahun yang menderita kekurangan gizi akibat bencana kelaparan di Gaza, saat memperlihatkan kondisi badannya yang kurus kering di kamp pengungsi Al Shati, Kota Gaza, 23 Juli 2025. Selama 22 bulan perang, pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza, yang memicu krisis kelaparan. 
AFP/OMAR AL QATTAA Yazan, balita Palestina berumur 2 tahun yang menderita kekurangan gizi akibat bencana kelaparan di Gaza, saat memperlihatkan kondisi badannya yang kurus kering di kamp pengungsi Al Shati, Kota Gaza, 23 Juli 2025. Selama 22 bulan perang, pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza, yang memicu krisis kelaparan.
Dokter gawat darurat James Smith, yang pernah menjadi relawan di Gaza sebanyak dua kali, menyebut kelaparan sebagai bentuk penderitaan paling kejam bagi tubuh manusia.

“Ini salah satu cara membunuh yang paling tidak bermartabat dan biadab. Kelaparan selalu dilakukan oleh satu orang kepada orang lain. Tujuannya adalah untuk berlarut-larut dan memaksimalkan penderitaan,” ujar dr Smith, dikutip dari Al Jazeera, Senin (4/8/2025).

Menurutnya, tubuh manusia akan mulai memecah otot dan jaringan untuk mempertahankan fungsi dasar pada tahap awal kelaparan.

Metabolisme menurun, suhu tubuh sulit dikendalikan, dan fungsi ginjal terganggu. Dalam konteks Gaza, sistem kekebalan tubuh pun melemah drastis.

“Tubuh kehilangan kemampuan melawan penyakit yang sebenarnya bisa diatasi, seperti diare, infeksi saluran napas, atau luka trauma. Malnutrisi lalu dipersulit oleh infeksi, dan itulah yang sering menyebabkan kematian,” jelasnya.

Jika kelaparan terus berlangsung, organ vital seperti jantung dan paru-paru akan melemah, otot menyusut, hingga akhirnya kematian terjadi akibat kerusakan jaringan tubuh secara menyeluruh.

Baca juga: Di Tengah Kelaparan Gaza, Israel Cegat 22.000 Truk Bantuan Masuk

Anak-anak dan lansia paling rentan

Ibu di Palestina bernama Hidaya (31) menggendong anaknya yang sakit, Mohammed Al Mutawaq (1,5) yang menderita kekurangan gizi akibat bencana kelaparan di Gaza, ketika berada di tenda pengungsian Al Shati, barat Kota Gaza, 24 Juli 2025.AFP/OMAR AL QATTAA Ibu di Palestina bernama Hidaya (31) menggendong anaknya yang sakit, Mohammed Al Mutawaq (1,5) yang menderita kekurangan gizi akibat bencana kelaparan di Gaza, ketika berada di tenda pengungsian Al Shati, barat Kota Gaza, 24 Juli 2025.
Kelompok paling rentan terhadap dampak kelaparan adalah anak-anak, lansia, serta mereka yang hidup sendirian tanpa perlindungan.

“Seorang anak akan meninggal lebih awal karena kehilangan otot dan lemak terjadi hampir seketika,” ujar dr Ghassan Abu-Sittah, ahli bedah Palestina-Inggris yang pernah bertugas selama 43 hari di Gaza.

Ia menyampaikan bahwa saat ini ribuan anak yatim piatu berkeliaran tanpa ada yang memberi makan atau menjaga mereka.

“Tidak ada yang mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan makanan bagi anak-anak ini. Mereka lebih cepat meninggal,” katanya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau