JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif asal China, Seres Group, menyatakan komitmennya untuk terus melakukan investasi di Indonesia, yakni dengan memperluas operasional pabrik mobil listrik yang saat ini sudah ada di Tanah Air.
Vice President Seres Group, Clifford Kang, mengatakan perusahaannya siap mendukung perkembangan industri mobil ramah lingkungan.
"Ke depannya, kami akan terus berinvestasi, memperluas operasional lokal, dan bekerja sama dengan mitra kami di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan berbasis energi terbarukan, mendukung perekonomian lokal, dan perkembangan industri," ujar Kang pada acara peringatan 75 tahun persahabatan Indonesia-China di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (25/8/2025) malam.
Baca juga: Ekspor Kedelai AS ke China Turun 51 Persen, Petani Tertekan
Kang menjelaskan bahwa produk Seres Group telah masuk ke pasar Indonesia sejak 2013.
Seiring berjalannya waktu, Seres tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, melainkan juga menjajaki investasi pendirian pabrik untuk produksi.
Pada 2018, Seres menyelesaikan pembangunan pabrik Seres Sokonindo dengan investasi sebesar 150 juta dollar AS atau setara Rp 2,4 triliun (asumsi kurs Rp 16.200) di Banten.
"Kapasitas tahunan pabrik itu mencapai lebih dari 50.000 kendaraan dan mampu menyerap 85 persen tenaga kerja lokal," ungkap Kang.
"Pabrik ini merupakan bukti realisasi manufaktur pintar dan inovasi teknologi. Selain juga membuktikan komitmen Seres membuka fasilitas manufaktur di Indonesia, untuk masyarakat Indonesia," jelasnya.
Pada Jumat malam, pemerintah Indonesia dan China memperkenalkan mobil SUV Aito M9.
Mobil berwarna hitam itu dikendarai dari Chongqing, China, menuju Jakarta.
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Boy Thohir, sempat menaiki mobil tersebut dalam perjalanan dari China ke Indonesia.
Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, mengapresiasi dibawanya mobil Aito M9 saat peringatan 75 tahun persahabatan Indonesia-China. Menurut Lutong, Aito M9 saat ini menjadi mobil impian banyak orang.
"Dengan desain interior dan kemewahan terbaik yang dapat mengemudi dengan cerdas. Dan fakta bahwa mobil ini dikendarai dari Chongqing, Tiongkok, ke Jakarta, menunjukkan betapa canggihnya teknologi ini," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KIKT Boy Thohir mengungkapkan bahwa ia menempuh perjalanan sejauh 5.000 kilometer dari China ke Indonesia dengan naik Aito M9.
Selama perjalanan, ia melintasi Thailand, Malaysia, dan Singapura. Sehingga, menurut Boy, ada simbol konektivitas antara China dan Asia Tenggara serta Indonesia.