JAKARTA, KOMPAS.com – Grup Sinar Mas, milik Konglomerat Franky Widjaja, menggandeng First Gen Corp.m perusahaan energi milik taipan Filipina, Federico Lopez, untuk membangun enam proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia. Total kapasitas yang akan dibangun mencapai 440 megawatt (MW).
Menurut Forbes Asia, nilai investasi proyek energi bersih ini sekitar 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 36 triliun (kurs Rp 16.350 per dollar AS). Angka itu setara 500 juta dollar AS untuk setiap tambahan kapasitas 100 MW.
Investasi mencakup pengeboran sumur panas bumi hingga pembangunan pembangkit listrik.
Baca juga: Langkah Sinar Mas di 2025, dari Inovasi Bisnis, Aksi Sosial hingga Bela Negara
Proyek ini dijalankan melalui anak usaha Sinar Mas, PT DSSR Daya Mas Sakti dan PT First Gen Geothermal Indonesia, unit First Gen yang berbasis di Manila.
Dalam pernyataan bersamanya, disebutkan bahwa lokasi pengembangan mencakup enam daerah yaitu Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah.
“Tujuan kami adalah memperkuat kapasitas nasional dalam pengembangan panas bumi dan memaksimalkan potensi alam negeri ini untuk energi bersih,” ujar Presiden DSSR Daya Mas Sakti, Lokita Prasetya, seperti kutip dari Forbes, Jumat (29/8/2025).
Indonesia menjadi salah satu pasar strategis karena menyimpan sekitar 40 persen cadangan panas bumi dunia, namun baru 10 persen yang termanfaatkan. Hal ini memberi peluang besar bagi pengembangan energi bersih untuk mendukung target transisi energi nasional.
First Gen akan mengandalkan pengalaman anak usahanya, Energy Development Corp. (EDC), yang saat ini mengoperasikan 13 PLTP dengan kapasitas terpasang total 1.189 MW di Filipina.
Bagi First Gen, proyek ini menandai kebangkitan ambisi internasional setelah sebelumnya gagal mengembangkan proyek panas bumi di Chile pada 2011.
Perusahaan energi terbarukan ini juga tengah memperluas portofolio dengan berinvestasi 9 miliar dollar AS untuk meningkatkan kapasitas energi hijau hingga 13 gigawatt pada 2030. Ekspansi tersebut dilakukan setelah First Gen menjual 60 persen aset gas senilai 875 juta dollar AS kepada taipan Enrique Razon Jr.
Selain panas bumi, portofolio First Gen juga mencakup energi gas, hidro, surya, dan angin. Saat ini, gas menyumbang sekitar 55% kapasitas perusahaan.
Keluarga Widjaja sempat nempati peringkat ke-4 dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes 2024 dengan kekayaan bersih saat itu mencapai 18,9 miliar dollar AS.
Grup Sinar Mas memiliki bisnis beragam mulai dari agribisnis, pertambangan, pulp & paper, jasa keuangan, hingga properti dan telekomunikasi.
Sementara itu, keluarga Lopez memiliki kekayaan sekitar 285 juta dollar AS dan juga dikenal sebagai pemegang saham pengendali ABS-CBN, mantan stasiun televisi terbesar di Filipina yang kini bertransformasi ke layanan streaming dan berbagi konten lintas jaringan.
Baca juga: Panas Bumi, Solusi Listrik Murah yang Terlambat Berkembang
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang