JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi kripto menjadi primadona di kalangan Gen Z. Bahkan, investasi kripto di kalangan Gen Z jauh melampaui generasi-generasi di atasnya.
Dikutip dari Fortune, Jumat (5/9/2025), sekitar 42 persen investor Gen Z memiliki kripto. Angka ini hampir empat kali lebih tinggi daripada 11 persen yang memiliki rekening tabungan pensiun, menurut yang dilakukan YouGov tahun ini.
Gen Z pun sangat berinvestasi dalam kripto dibandingkan dengan generasi lain, yakni milenial (36 persen), Gen X (24 persen), dan 8 persen investor baby boomers yang memiliki kripto.
Baca juga: Komunitas Kripto Perluas Edukasi, Hadirkan Weekly Calls hingga Bootcamp Intensif
Ilustrasi aset kripto. Aturan pajak kripto baru resmi berlaku mulai 1 Agustus 2025.Namun, para ahli mengatakan bahwa kripto bukanlah investasi yang paling aman, yang dapat menimbulkan masalah bagi banyak Gen Z yang tidak yakin dengan apa yang mereka beli.
Sebagian besar popularitas kripto dikaitkan dengan sensasi di media sosial.
Misalnya, Dogecoin milik Elon Musk terkenal mengguncang internet, dan selebritas seperti Reese Witherspoon dan Paris Hilton telah secara terbuka membanggakan investasi mereka.
Ada beberapa alasan mengapa kripto misterius sekaligus menarik, kata para ahli. Mungkin intrik itulah yang menarik Gen Z untuk investasi kripto, terlepas dari betapa berisikonya.
Baca juga: OJK Tolak Izin PT Bursa Kripto Indonesia, Status Pedagang Dibatalkan
Tanpa rencana tabungan yang didukung perusahaan dan investasi yang bijaksana, Gen Z mungkin akan menghadapi penyesalan finansial di masa depan.
“Memperhatikan keuangan pribadi bukanlah hal yang buruk bagi orang-orang dari generasi mana pun,” ujar Mark Smrecek, financial well-being market leader di Willis Towers Watson (WTW).
“Saya pikir selama mereka mempertimbangkan risiko dan imbalan berdasarkan tujuan mereka, umumnya tidak masalah. Namun, saya khawatir ketika melihat indeks yang berlebihan terhadap aset berisiko," imbuhnya.