JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, realisasi investasi dari 25 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga semester I 2025 mencapai Rp 294 triliun.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, sejauh ini KEK yang dapat menarik investasi paling banyak ialah KEK yang difokuskan pada industri manufaktur seperti KEK Kendal, KEK Gresik, dan KEK Galang Batang.
Sementara pada KEK yang fokus di sektor jasa pendidikan, jasa kesehatan, ekonomi kreatif dan digital seperti KEK Nongsa, KEK Singhasari, dan KEK Sanur investasinya tidak sebesar KEK industri manufaktur.
Baca juga: KEK Galang Batang Jadikan Bintan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Ilustrasi kawasan industri yang dikelola holding BUMN Danareksa.Selain itu, 25 KEK ini telah membantu mengurangi angka pengangguran dengan menyerap sekitar 187.000 tenaga kerja.
Susiwijono menjelaskan, KEK yang paling banyak menyerap tenaga kerja ialah KEK industri manufaktur karena membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.
Dari capaian-capaian tersebut, dia menilai kinerja 25 KEK di Indonesia telah berjalan dengan baik dan sesuai target pemerintah.
Baca juga: Pacuan Kuda dan Lapangan Golf Bakal Dibangun di KEK Industropolis Batang
Diharapkan capaian investasi dan penyerapan tenaga kerja oleh KEK dapat terus tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah KEK di dalam negeri.
"Kita perkirakan nanti di tahun-tahun depan justru akan bisa lebih banyak lagi. Mengingat juga ada beberapa usulan KEK yang nanti juga berbasis ke industri manufaktur dengan investasi nominal yang cukup besar dan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi," ungkapnya.