Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tambah 6 KEK Baru, Salah Satunya Dibidik Jadi Rantai Pasok Global Industri Halal

Kompas.com - 10/09/2025, 06:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menambah 6 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru. Saat ini Indonesia telah memiliki 25 KEK yang sudah beroperasi.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, saat ini penambahan 6 KEK baru itu sedang menunggu Peraturan Pemerintah (PP) diteken oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Selain 25 KEK yang sudah operasional, Masih ada 6 KEK yang menunggu persetujuan PP-nya," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Selasa (9/9/2025).

Pria yang akrab disapa Susi itu mengungkapkan, satu dari 6 KEK baru itu ialah KEK Sidoarjo di Jawa Timur yang dibangun khusus untuk industri halal.

Baca juga: Nilai Investasi di 25 KEK Tembus Rp 294 Triliun hingga Semester I 2025

KEK Sidoarjo ini rencananya akan menjadi bagian dari rantai pasok global (global value chain) industri halal.

Pasalnya, industri halal di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bersaing di kancah global. Namun potensi besar tersebut masih kurang digali secara optimal.

"Kita akan mendorong KEK Halal itu sama dengan KEK Sei Mangke yang menjadi bagian dari global value chain," kata Susi.

Sayangnya dia tidak memberi bocoran lebih lanjut mengenai 6 KEK baru yang akan segera ditetapkan itu.

Baca juga: KEK Galang Batang Jadikan Bintan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Sebagai informasi, hingga 30 Juni 2025, terdapat 25 KEK yang tersebar di berbagai daerah dengan fokus sektor industri, manufaktur, digital, pariwisata dan kesehatan, serta jasa lainnya seperti Maintenance Repair Overhaul (MRO).

Secara kumulatif, total realisasi investasi di KEK telah mencapai Rp 294,4 triliun, dengan tambahan investasi Rp 40,48 triliun sepanjang Semester I 2025.

Realisasi investasi itu didominasi oleh KEK sektor industri pengolahan dan manufaktur seperti KEK Gresik, Galang Batang, Kendal, Tanjung Sauh, dan Sei Mangkei.

Baca juga: Pacuan Kuda dan Lapangan Golf Bakal Dibangun di KEK Industropolis Batang

Pada periode yang sama, KEK berhasil menyerap 28.094 tenaga kerja atau 56,4 persen dari target tahun ini. 

Dengan demikian, menambah total penyerapan tenaga kerja menjadi 187.376 orang dengan 442 pelaku usaha, didominasi oleh KEK Gresik, Industropolis Batang, Kendal, Nongsa, dan Mandalika.

Dari sisi perdagangan, beberapa KEK seperti Sei Mangkei, Palu, Bitung, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Kendal, dan Gresik turut memperkuat daya saing ekspor dengan kontribusi sebesar Rp20,33 triliun hingga Semester I 2025.

Baca juga: Sepatu Converse Produksi KEK Industropolis Batang Diekspor ke AS dan Australia

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau