Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ventura Milik Telkom Suntik Modal ke Startup Kripto

Kompas.com - 21/09/2025, 11:42 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com – Startup kripto yang mengembangkan stablecoin di Indonesia, IDRX, mengumumkan suntikan pendanaan tahap awal (pre-seed) senilai 300.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,8 miliar.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh eMerge by MDI Ventures, perusahaan modal ventura tahap awal yang dimiliki PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM).

Suntikan modal lainnya juga datang dari sejumlah mitra strategis, antara lain Indodax sebagai pemain utama industri kripto di Indonesia, serta perusahaan blockchain global Lisk dan Camp Investment Technologies.

Dana yang terkumpul akan difokuskan untuk memperkuat sistem keamanan serta meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi. Langkah ini dinilai penting agar operasional IDRX berjalan aman, transparan, dan sesuai standar industri.

“Bagi kami, ini bukan sekadar membangun teknologi, tapi tentang mendorong adopsi dan penggunaan Rupiah secara luas dalam transaksi digital, sehingga mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju kedaulatan digital," kata Nathanel Christian, CEO IDRX dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).

Baca juga: Pintu Mudahkan Akses Tokenisasi Saham untuk Pengguna Kripto RI

Sejak resmi diluncurkan pada awal 2024, IDRX mencatatkan volume transaksi lebih dari 90 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun. Transaksi tersebut mencerminkan tingginya respons positif dari komunitas pengguna.

IDRX sendiri dirancang untuk menjadi jembatan antara sistem keuangan konvensional dan teknologi blockchain. Melalui layanan minting dan redemption yang terintegrasi, pengguna dapat melakukan konversi Rupiah ke IDRX secara mulus dan transparan.

Apa itu stablecoin?

Stablecoin adalah aset kripto yang nilainya stabil karena didukung oleh aset tertentu, seperti rupiah, dolar, atau emas dengan perbandingan 1:1.

Berbeda dengan kripto lain yang harganya dapat naik turun drastis, stablecoin dirancang agar nilainya tetap, sehingga lebih aman dan praktis untuk aktivitas pengguna internet dan kebutuhan sehari-hari.

Dengan kata lain, karakteristik tersebut berbeda dengan aset kripto lainnya yang punya nilai berfluktuatif. Hal ini bisa terjadi lantaran nilai Stablecoins selalu ditautkan dengan nilai aset lain, seperti mata uang fiat, portofolio mata uang (basket of currencies), atau komoditas.

Ambil contoh, Stablecoin disokong oleh nilai dolar AS dengan perbandingan 1:1. Artinya, nilainya harus setara dengan 1 dollar AS apapun kondisi dan waktunya.

Perbandingan itu juga mengindikasikan bahwa perusahaan penerbitnya harus menjaminkan setiap 1 keping kripto di dalam peredarannya dengan nilai 1 dollar AS.

Di Indonesia, infrastruktur Stablecoin berbasis rupiah salah satunya dikembangkan oleh perusahaan startup lokal IDRX.

Baca juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Aset Kripto Bitcoin (BTC) hingga Ethereum (ETH) Stagnan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau