Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Alasan Banyak Startup Gulung Tikar

Kompas.com - 02/10/2025, 14:27 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Instellar Invesment Stephany Hermawan, tak menampik bahwa bisnis perusahaan rintisan atau startup banyak yang sudah berguguran hingga saat ini.

Lalu, kenapa banyak startup gulung tikar?

Stephany memaparkan, ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan sehingga membuat startup cepat merugi hingga gulung tikar.

Baca juga: Trump Naikkan Biaya Visa H-1B Jadi Rp 1,6 Miliar, Startup Eropa Diuntungkan

Ilustrasi startup, perusahan rintisan.PIXABAY/GERD ALTMANN Ilustrasi startup, perusahan rintisan.
1. Ekspansi terlalu cepat

Alasan pertama banyak startup berguguran adalah lantaran melakukan ekspansi terlalu cepat sebelum waktunya (premature scaling).

Ini menyebabkan penggunaan sumber daya secara berlebihan dan tidak efisien, melebihi kapasitas sebenarnya.

“Selain itu tak sedikit juga startup yang didirikan menyimpang dari misi awal hingga kehilangan arah dan tujuan utama bisnis,” ujarnya dalam Peluncuran The Zebra Accelertor Playbook yang bekerjasama dengan Kompas Gramedia di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

2. Terus-menerus mengandalkan pendanaan eksternal

Kesalahan selanjutnya adalah karena terus menerus mengandalkan pendanaan eksternal untuk mendorong pertumbuhan yang sebenarnya tidak berkelanjutan.

Baca juga: Valuasi Startup Teknologi Tembus 1,3 Triliun Dollar AS, OpenAI di Puncak

“Menjadi sangat rentan saat memasuki masa kesulitan pendanaan eksternal yang dapat memicu krisis keuangan, kehabisan kas, pemutusan hubungan kerja, hingga penutupan usaha,” kata dia.

Model bisnis Zebra bisa jadi alternatif untuk startup

Karena itulah menurut Stephany, pendekatan Zebra yang stabil, berkelanjutan, dan berdampak menjadi alternatif yang relevan untuk startup.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau