Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Kaltim Janji Perjuangkan 11 Tuntutan Aksi Mahasiswa ke Pusat

Kompas.com - 04/09/2025, 21:04 WIB
Pandawa Borniat,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Hasanuddin Mas’ud menegaskan, pihaknya siap mengakomodasi 11 tuntutan yang disuarakan ribuan mahasiswa dan massa Aliansi Mahakam dalam aksi unjuk rasa pada Senin (1/9/2025).

Hasanuddin menyebut, tuntutan tersebut sebagian besar berkaitan dengan kebijakan pemerintah pusat, sehingga DPRD Kaltim hanya bisa meneruskan dan memperjuangkannya ke kementerian terkait.

Baca juga: Desak Tuntutan Disampaikan, Mahasiswa UINSU Paksa Ketua DPRD Sumut Ambil Sumpah di Jalan

“Semua itu kan dari pusat, bukan dari kami. Artinya pemerintah daerah dalam hal ini gubernur bersama DPR akan mengajukan ke pemerintah pusat, seperti Kementerian Dalam Negeri dan seterusnya. Tapi DPRD Kaltim tetap siap mengakomodasi,” ujar Hasanuddin kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).

Hasanuddin mengungkapkan, DPRD sebenarnya siap menandatangani fakta integritas saat aksi berlangsung.

Namun, massa meminta agar penandatanganan juga dihadiri Gubernur Kaltim, Kapolda, Pangdam, hingga Kejaksaan.

“Padahal kami sudah siap tanda tangan. Tapi teman-teman mahasiswa minta harus ada gubernur, kapolda, pangdam, kejaksaan, semua lengkap. Itu kan di luar kewenangan kami karena DPRD hanya legislatif. Jadi dialog kemarin tertunda,” jelasnya.

Ia menilai mahasiswa belum menyiapkan mekanisme teknis untuk penandatanganan fakta integritas, sehingga prosesnya tidak berjalan.

“Mau cari kertas, cari pulpen, cari materai. Jadi memang belum siap,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Hasanuddin juga menanggapi sorotan publik mengenai anggaran pengecatan pagar DPRD Kaltim yang pernah mencapai hampir Rp 1 miliar pada 2019.

“Kalau memang ada angkanya sampai Rp 997 juta, itu nanti bisa ditanyakan ke pihak pelaksana. Mungkin karena cat yang dipakai mahal, seperti Jotun. Tapi yang jelas, sekarang kami efisiensi. Tidak ada rencana renovasi pagar, paling hanya dibersihkan,” ujarnya.

Hasanuddin menekankan, efisiensi anggaran saat ini membuat sejumlah program DPRD juga dipangkas.

“Ada kegiatan yang biasanya dua kali sebulan jadi sekali, yang tiga kali jadi sekali. Semua karena pemangkasan,” katanya.

Baca juga: Masyarakat Usulkan Pemakzulan Bupati Pamekasan ke DPRD

Terkait aksi yang sempat diwarnai ketegangan, Hasanuddin berharap mahasiswa mengedepankan dialog.

“Kami sudah berusaha keluar menemui mereka, tapi mereka minta semua pihak hadir. Itu kan tidak mungkin. Kami ingin berdialog, hanya saja mungkin teman-teman mahasiswa kemarin belum siap,” ucapnya.

Sebelumnya, aksi ribuan mahasiswa Aliansi Mahakam di depan Gedung DPRD Kaltim menuntut 11 poin, mulai dari evaluasi kebijakan daerah, peninjauan ulang tunjangan anggota dewan, hingga penolakan terhadap sejumlah kebijakan pemerintah pusat.

Meski sempat bertemu dengan pimpinan dewan, massa menegaskan akan terus mengawal agar janji DPRD benar-benar ditindaklanjuti.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau