Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pemilik Rubicon Viral Pelat Gantung Akhirnya Mendapatkan Sanksi

Kompas.com - 17/10/2025, 05:38 WIB
Reza Rifaldi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Perwira polisi berpangkat AKP H Ramli, yang sempat viral karena kedapatan menggunakan pelat nomor palsu pada mobil mewah Jeep Rubicon, kini telah diberi sanksi oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulsel.

AKP H Ramli yang diketahui menjabat sebagai Kasi Hukum Sipropam Polrestabes Makassar mendapatkan sanksi berupa teguran karena dinilai menjalani gaya hidup berlebihan atau hedonisme.

“Dari hasil pemeriksaan awal oleh Subbid Paminal, anggota yang bersangkutan telah diberikan teguran serta akan diproses lebih lanjut melalui mekanisme kode etik profesi Polri oleh Subbid Wabprof. Langkah ini diambil untuk memastikan adanya transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam setiap proses penegakan disiplin di tubuh Polri,” tulis akun resmi media sosial Polda Sulsel, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Ungkap soal Kepemilikan Mobil Rubicon, AKP H Ramli: Bukan untuk Pamer

Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendy, membenarkan adanya penindakan terhadap AKP H Ramli.

"Penindakan ini merupakan bagian dari komitmen Polri, khususnya Polda Sulsel, dalam menegakkan nilai-nilai profesionalisme dan etika kepolisian," kata Zulham saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

Ia juga menegaskan bahwa setiap anggota Polri dituntut untuk hidup sederhana dan menjadi teladan di masyarakat, sejalan dengan semangat Presisi. 

Selain itu, Kapolri menginstruksikan agar menjauhi gaya hidup mewah yang bisa mencoreng citra institusi kepolisian.

"Kita sudah tangani dan segera diproses kalau terbukti," tutup Zulham.

Sebelumnya, AKP H Ramli telah diperiksa oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Si Propam) Polrestabes Makassar terkait viralnya mobil Jeep Rubicon berpelat palsu miliknya.

Kompol Ramli, Kasi Propam Polrestabes Makassar, menjelaskan bahwa mobil Rubicon tersebut adalah mobil bekas yang dibeli AKP H Ramli setelah menjual kendaraan lamanya.

“Harga penjualannya ditambahkan dari uang orang tuanya untuk membeli Rubicon,” jelas Kompol Ramli, menanggapi kabar kepemilikan mobil mewah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ramli juga menekankan kepemilikan mobil bukanlah bentuk pamer kekayaan, melainkan hasil dari usaha dan dukungan keluarga.

Ia menekankan pentingnya menjaga nama baik institusi.

“Artinya begini, persoalan rezeki, apa semua, itu kan urusan Allah. Tapi (yang penting) bagaimana menjaga marwah kepolisian, menjaga nama baik diri kita, dan menjaga nama institusi serta pimpinan,” ucapnya.

“Yang jadi susah kalau menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Itu tidak dibenarkan. Tapi, kalau ada usaha, dasarnya memang ada, orang tuanya mendukung, ya kenapa tidak,” tambah Ramli.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau