Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Cek Nama Anda, BLT Kesra Rp900.000 Cair Lewat PT Pos Pekan Ini

Kompas.com - 28/10/2025, 09:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Kabar baik bagi masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) atau BLT Kesra. Kementerian Sosial menargetkan proses pencairan bantuan tunai senilai Rp900.000 bisa dimulai pekan ini melalui PT Pos Indonesia.

Proses penyaluran dilakukan setelah validasi data penerima manfaat rampung paling lambat pada Senin (27/10/2025).

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan, penundaan penyaluran sempat terjadi karena pemerintah masih memfinalisasi dan memverifikasi data penerima yang dikirim Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut perlu disesuaikan dengan hasil verifikasi daerah dan Kementerian Keuangan.

“Datanya sudah kami terima dari BPS sejak beberapa waktu lalu. Setelah itu kami melakukan konsolidasi dua hal, yaitu koordinasi dengan daerah untuk verifikasi dan validasi di lapangan,” kata Saifullah Yusuf, dikutip dari Antara, Kamis (23/10/2025).

7,5 Juta Keluarga Jadi Penerima Lewat PT Pos

Baca juga: BLT Kesra 2025 Cair Rp 900.000, Ini Cara Cek Nama Penerima Lewat HP

PT Pos Indonesia mendapat tugas menyalurkan BLTS kepada 7,5 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum memiliki rekening bansos. Jumlah ini merupakan bagian dari total 35,04 juta penerima BLTS triwulan IV (Oktober–Desember 2025).

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, menjelaskan bahwa jumlah tersebut sudah disepakati bersama Menteri Sosial. Setelah data final diterima, proses pemanggilan penerima akan dilakukan secara bertahap sebelum pencairan dimulai.

“Yang pasti ini akan disalurkan secepatnya bantuan tunai untuk Oktober–November–Desember itu. Setelah datanya tuntas dan diterima PT Pos, mereka akan mulai melakukan pemanggilan terlebih dahulu sebelum penyaluran,” ujar Saifullah.

Alasan Penyaluran Melalui PT Pos

Penyaluran lewat PT Pos diperuntukkan bagi warga yang belum memiliki rekening bank. Dari total 35.046.783 keluarga penerima BLTS, Kemensos mencatat 16.144.389 KPM sudah memiliki rekening dan disalurkan melalui bank-bank Himbara seperti BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI.

Sementara 18.902.394 KPM lainnya awalnya tercatat belum punya rekening. Namun setelah koordinasi dengan Kementerian Keuangan, ditemukan 11.362.037 KPM ternyata memiliki rekening dan kini sedang dikonfirmasi ke pihak Himbara.

Sisanya, sebanyak 7.540.357 KPM benar-benar belum memiliki rekening. Karena itu, penyaluran dilakukan lewat PT Pos Indonesia agar bisa menjangkau hingga wilayah terpencil yang sulit dijangkau layanan perbankan.

Verifikasi Langsung di Lapangan

Baca juga: BLT 2025 Belum Cair? Ini Penjelasan Lengkap dari Mensos Saifullah Yusuf

Saifullah Yusuf menegaskan, penyaluran bantuan melalui PT Pos dilakukan dengan verifikasi langsung di lapangan agar data penerima benar-benar akurat.

“Melalui PT Pos, kita bisa mendapatkan verifikasi langsung, seperti foto rumah, aset, dan profil keluarga penerima manfaat. Jadi, selain menyalurkan bantuan, ada proses pendataan lapangan yang lebih akurat oleh tim mereka,” ujarnya.

Proses ini juga memastikan bantuan tepat sasaran, khususnya bagi warga dengan tingkat sosial ekonomi terendah pada kelompok Desil 1–4 BPS yang tinggal di daerah pelosok.

Pencairan Gratis Tanpa Potongan

Mensos Saifullah Yusuf menegaskan masyarakat tidak akan dikenakan biaya apa pun selama proses penyaluran. Semua biaya operasional ditanggung oleh pemerintah, baik melalui Himbara maupun PT Pos Indonesia.

“Bagi yang rekeningnya ada dan aktif disalurkan lewat Himbara tentu gratis. Kalau yang tidak ada rekening, maka akan lewat PT Pos Indonesia dan memang ada biaya, tapi semua ditanggung pemerintah bukan oleh penerima manfaat,” tegasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau