JAKARTA, KOMPAS.com - Minuman cokelat panas populer saat musim dingin, terutama di negara-negara dengan musim salju, seperti Swiss, Belgia, dan Amerika Serikat.
Meski begitu, bukan berarti cokelat panas tidak bisa dinikmati di Indonesia. Sah-sah saja menikmati minuman ini, apalagi saat musim hujan.
Baca juga:
Sederhananya, cokelat panas dibuat dari cokelat bubuk (bubuk kakao) yang diseduh menggunakan susu panas. Ciri khas cokelat panas ala negara bersalju biasanya ditambahkan dengan potongan marshmallow dan whipped cream.
Namun, sebenarnya berapa takaran bahan untuk membuat cokelat panas yang tepat?
Barista Pipiltin Cocoa, Sakti Ge, menuturkan, cara membuat cokelat panas dimulai dengan pencampuran bubuk cokelat dan air panas.
Gunakan perbandingan satu bubuk cokelat dan satu air panas. Misalnya, 25 gram cokelat bubuk untuk 25 mililiter air panas.
"Ini namanya base, bahan dasar untuk membuat cokelat bubuk, sebelum ditambah air," kata Sakti ketika ditemui Kompas.com di booth Pipiltin Cocoa di World of Coffee Jakarta 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: Resep Cokelat Panas dengan Pala, Minuman Hangat untuk Musim Hujan
Selanjutnya, tuang 100-125 mililiter air panas ke dalam gelas berisi base cokelat panas tersebut.
Air panas bisa diganti dengan susu bila ingin mendapatkan cita rasa cokelat panas yang lebih creamy.
Boleh juga menambahkan gula pasir atau sirup gula ke dalam cokelat panas bila menyukai cita rasa manis.
Pasalnya, rasa bubuk cokelat cenderung pahit, apalagi bila kandungan kakaonya tinggi, sekitar 70-80 persen.
Baca juga:
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniView this post on Instagram