Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2025, 08:50 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Musim panas adalah waktu yang tepat untuk menikmati segelas kopi dingin. Namun ketika memilih antara es kopi dan cold brew, mana yang sebaiknya Anda pilih?

Meski tampak serupa, kedua jenis minuman ini memiliki perbedaan signifikan, mulai dari cara pembuatan hingga efeknya terhadap energi dan pencernaan.

Beda es kopi dan kopi cold brew

Es kopi adalah kopi yang diseduh dengan air panas lalu didinginkan dan disajikan dengan menggunakan es.

Metode ini menghasilkan rasa yang cenderung lebih pahit akibat proses oksidasi saat kopi mendingin. Karena itu, banyak orang menambahkan susu atau pemanis untuk mengurangi kepahitan tersebut.

Baca juga: Kopi atau Teh pada Pagi Hari, Mana yang Lebih Baik ?

Di sisi lain, cold brew dibuat tanpa panas sama sekali. Biji kopi direndam dalam air dingin selama minimal 12 jam atau menggunakan metode tetes lambat seperti Kyoto-style.

Hasilnya adalah kopi yang lebih halus, kaya rasa, dan rasanya lebih sedikit asam dibanding es kopi.

Mana yang lebih bikin melek?

Dalam hal kadar kafein, cold brew biasanya menang. Karena diseduh dalam waktu lama, ekstraksi kafeinnya lebih tinggi.

Apalagi cold brew sering dibuat dalam bentuk konsentrat dengan rasio kopi dan air sekitar 1:5, dibandingkan es kopi yang biasanya menggunakan rasio lebih encer (sekitar 1:17).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Artinya, jika kamu ingin lebih melek tanpa perlu banyak tambahan gula, cold brew bisa jadi pilihan terbaik.

Sebaliknya, bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, es kopi menawarkan pilihan yang lebih ringan.

Mana yang lebih ramah untuk tubuh?

Secara nutrisi, kedua minuman ini hampir identik jika dikonsumsi tanpa tambahan apa pun. Namun, ada beberapa perbedaan penting:

  • Cold brew lebih rendah asam, sehingga lebih ramah bagi pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah lambung atau GERD.
  • Es kopi lebih cocok bagi yang menginginkan rasa klasik kopi panas namun tetap menyegarkan di cuaca panas.

Baca juga: Wapres Gibran Icip Kopi Ijen, Seperti Apa Karakteristik Kopinya?

Namun penting diingat, nilai gizi keduanya bisa berubah drastis jika ditambahkan susu kental manis, sirup, atau krim—yang berarti kalori, gula, dan lemak jenuh ikut meningkat.

Cold brew cocok untuk Anda yang:

  • Butuh energi ekstra
  • Menghindari rasa asam
  • Tidak suka tambahan gula

Ilustrasi kopi cold brew. Dok. Shutterstock/Brent Hofacker Ilustrasi kopi cold brew.

Es kopi cocok jika:

Anda menyukai rasa kopi klasik

  • Ingin minuman dengan kafein lebih ringan
  • Suka bereksperimen dengan rasa dan topping

Tak ada yang benar-benar “lebih baik” di antara keduanya—semuanya tergantung pada toleransi kafein, preferensi rasa, dan kebutuhan tubuh Anda.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau