Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Munawar Khalil N
Aparatur Sipil Negara

Aparatur Sipil Negara

Konsumsi Pangan Lokal Bikin Umur Lebih Panjang?

Kompas.com - 07/09/2025, 10:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEMOGA panjang umur, sehat, dan bahagia.” Ungkapan ini sering terdengar pada momen ulang tahun. Kalimat yang mencerminkan harapan universal: semua orang tentu ingin hidup lama, dalam kondisi sehat, dan menikmati kebahagiaan bersama orang-orang tercinta.

Namun, apakah cukup hanya dengan harapan yang terucap itu? Tentu tidak.

Meski kita percaya bahwa ajal adalah rahasia Tuhan, bukan berarti kita hanya pasrah. Tuhan telah membekali manusia dengan akal dan kemampuan untuk berpikir dan berusaha.

Maka, menjaga kesehatan dan mengupayakan hidup yang panjang dan berkualitas menjadi impian hampir semua orang.

Film dokumenter berjudul Live to 100: Secrets of the Blue Zones di Netflix, yang dipandu oleh penjelajah dan peneliti umur panjang bernama Dan Buettner, mengungkap bahwa umur panjang bukan sekadar anugerah takdir.

Umur panjang diupayakan, bahkan direkayasa melalui pola hidup sehat.

Buettner melakukan perjalanan ke lima kawasan yang dikenal sebagai Blue Zones, yaitu wilayah di dunia yang penduduknya memiliki angka harapan hidup yang luar biasa tinggi (usia 100 tahun atau lebih) dan tingkat kesehatan optimal.

Kelima wilayah itu adalah Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Loma Linda (California, AS), Nicoya (Kosta Rika), dan Ikaria (Yunani).

Salah satu benang merah yang menghubungkan kelima zona ini adalah pola konsumsi pangan lokal dan alami yang mendorong penduduknya menikmati hidup yang panjang.

Di Okinawa, masyarakatnya menjadikan ubi ungu sebagai sumber utama karbohidrat. Di Loma Linda, pola makan nabati mendominasi, dengan konsumsi tinggi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Sementara di Nicoya, Kosta Rika, masyarakat setempat mengandalkan "The Three Sisters"—kacang, jagung, dan labu—yang sudah menjadi bagian dari tradisi pangan mereka selama lebih dari 6.000 tahun.

Selain asupan makanan, gaya hidup aktif yang alami juga memainkan peran penting. Aktifitas bertanam, berkumpul dan bergerak bersama dalam komunitas secara tidak sadar memberikan stimulus yang baik bagi ketahanan fisik.

Penduduk Blue Zones cenderung memproduksi makanannya sendiri—bertani, berkebun, dan beternak. Aktivitas fisik ini bukan hasil program olahraga khusus, melainkan bagian dari keseharian yang melekat dalam budaya mereka.

Hasilnya: tubuh tetap aktif, bugar, dan tahan penyakit tanpa harus pergi ke gym.

Inti dari rahasia mereka terletak pada sinergi antara pola pangan yang alami dan sehat, aktivitas fisik yang terintegrasi dalam kehidupan harian, serta faktor sosial dan spiritual seperti komunitas yang erat dan tujuan hidup yang jelas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau