BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Hotel runtuh di Argentina dipastikan telah menewaskan satu orang pada Selasa (29/10/2024) tengah malam waktu setempat.
Sayangnya, jumlah korban jiwa ini dilaporkan dapat bertambah karena masih ada beberapa orang yang belum ditemukan di bawah puing-puing bangunan.
"Antara tujuh hingga sembilan orang diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan," kata Kepala Operasi Pemadam Kebakaran di Kota Villa Gesell, Hugo Piriz, sebagaimana dikutip dari AFP.
Baca juga: Tanah Longsor di India Tewaskan 19 Orang, Jembatan Runtuh Evakuasi Terhambat
Korban insiden hotel Argentina kali ini adalah seorang pria lanjut usia (lansia) berusia 80-an tahun.
Mayat pria tersebut ditemukan di antara reruntuhan Hotel Dubrovnik tersebut.
Belum diketahui secara pasti penyebab Hotel Dubrovnik berlantai sepuluh itu runtuh.
Yang pasti, menurut Pemerintah Kota Villa Gesell, hotel apartemen itu sedang menjalani renovasi tanpa izin.
"Pekerjaan dilakukan di fasilitas tersebut secara sembunyi-sembunyi, tanpa mematuhi peraturan kota dan telah dihentikan oleh pihak berwenang pada Agustus," jelas Pemerintah Kota Volla Gessell.
Dijelaskan lebih lanjut, mandor dan tiga pekerja bangunan telah ditahan untuk diinterogasi.
Petugas penyelamat Argentina pada Selasa tengah malam dilaporkan langsung berusaha keras untuk menjangkau beberapa orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan hotel Dubrovnik.
Baca juga: Jembatan di China Runtuh, 11 Orang Tewas dan 30 Lebih Hilang
Menurut pejabat setempat, beberapa orang yang hilang telah bekerja di hotel Villa Gesell tersebut.
“Hotel itu meledak, runtuh dengan sendirinya dan tiga lantai terakhirnya miring dan menghancurkan 25 persen bangunan di sebelahnya,” kata Javier Alonso, Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires, tempat Hotel Villa Gesell berada.
Ia mengatakan, para tetangga mendengar sesuatu seperti derit dan getaran di lantai dan beberapa menit kemudian bangunan itu runtuh.
Javier memperingatkan, proses penyelamatan akan “lambat” karena banyaknya puing-puing.
Meski begitu, ia menekankan bahwa korban yang selamat bisa saja ditemukan di bawah reruntuhan hingga seminggu setelah runtuhnya bangunan.