SANAA, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengeklaim menyerang dan menenggelamkan sebuah kapal kargo di Laut Merah, insiden pertama di tahun ini.
Pada Senin (7/7/2025), Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal kargo MV Magic Seas yang dioperasikan Yunani di lepas pantai barat daya Yaman.
Serangan pada Minggu (6/7/2025) itu melibatkan tembakan dan granat berpeluncur roket dari delapan perahu kecil serta rudal dan empat kapal permukaan tanpa awak.
Ke-19 awak kapal terpaksa meninggalkan kapal berbendera Liberia itu saat kemasukan air. Mereka dijemput oleh kapal yang lewat dan telah tiba dengan selamat di Djibouti, kata beberapa sumber.
Houthi mengatakan, mereka menenggelamkan kapal itu, sebagaimana dilansir Reuters.
Namun Michael Bodouroglou, perwakilan Stem Shipping, salah satu manajer komersial kapal, mengatakan bahwa tidak dapat memverifikasinya.
Baca juga: Israel Serang Houthi di 3 Pelabuhan dan Pembangkit Listrik Yaman
Terpisah dari insiden itu, dua awak kapal terluka dan dua lainnya hilang setelah kapal kargo yang dikelola Yunani diserang di lepas pantai Yaman pada Senin.
Seorang pejabat di Operasi Aspides Uni Eropa, yang ditugaskan membantu melindungi pelayaran di Laut Merah, mengatakan bahwa itu merupakan serangan lain terhadap kapal dagang di Laut Merah.
Kapal kargo Eternity C yang dioperasikan Yunani dan berbendera Liberia tersebut berisi 22 awak kapal, terdiri atas 21 warga Filipina dan satu warga Rusia, beserta penjaga bersenjata di dalamnya.
Kapal tersebut diserang dengan pesawat nirawak laut dan granat berpeluncur roket yang ditembakkan dari speedboat berawak.
Baca juga: 2 Rudal Houthi Ditembakkan ke Israel Setelah Serangan Udara Tel Aviv ke Yaman
Seorang pejabat perusahaan mengatakan, anjungan kapal kena serangan dan telekomunikasi terdampak.
Beberapa sumber keamanan maritim mengatakan, kapal yang tidak bermuatan itu mengalami kerusakan parah dan saat ini dalam posisi miring.
Awak kapal diperintahkan untuk meninggalkan kapal, tetapi sekoci penyelamat telah dihancurkan, kata dua sumber.
Pada saat insiden itu, tidak ada kapal perang misi Aspides yang berada di dekat kapal tersebut.
Belum ada pihak yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal kargo Eterny C.
Baca juga: Apa Motif Serangan Terbaru Houthi ke Israel?
Sejak Israel memulai kampanye militer besar-besaran melawan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, Houthi telah menyerang Israel dan sejumlah kapal di Laut Merah.
Mereka menyebut serangan itu sebagai tindakan solidaritas terhadap Palestina.
Israel balik menyerang target-target Houthi sebagai tanggapan, dan melancarkan serangan pada Senin untuk pertama kalinya dalam hampir sebulan.
Serangan terbaru di Laut Merah menyoroti meningkatnya risiko operasional bagi operator komersial yang kapalnya telah singgah di pelabuhan Israel, kata firma keamanan maritim Diaplous.
Baca juga: Houthi Serang Bandara Israel dengan Rudal Balistik Hipersonik, Israel Balas Ancam Yaman
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini