Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Israel Tewaskan 105 Orang di Gaza, Puluhan Anak dan Jurnalis Jadi Korban

Kompas.com - 03/09/2025, 11:59 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Al Jazeera

GAZA, KOMPAS.com – Serangan militer Israel di Kota Gaza kembali menewaskan ratusan warga sipil. Sedikitnya 105 warga Palestina tewas pada Selasa (2/9/2025) ketika wilayah padat penduduk, terutama lingkungan Al-Sabra, digempur selama berhari-hari.

Dari jumlah tersebut, 32 orang meninggal saat sedang mencari bantuan. Sementara itu, lebih dari 50 warga sipil lainnya juga menjadi korban dalam upaya Israel merebut pusat Kota Gaza, kawasan yang menjadi tempat tinggal sekitar 1 juta orang.

Serangan semakin gencar setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut Israel menghadapi tahap penentuan dalam perang melawan Hamas.

Baca juga: Greta Thunberg Tolak Tuduhan Antisemitisme Saat Pimpin Armada Bantuan Kedua ke Gaza

“Warga Palestina saat ini berada dalam kurungan di Kota Gaza, berusaha bertahan dari serangan udara sebanyak mungkin. Ke mana pun mereka pergi, serangan udara mengikuti mereka,” kata jurnalis Al Jazeera, Hind Khoudary, dari Deir el-Balah.

Menurutnya, warga Gaza juga menghadapi ancaman kelaparan akibat blokade makanan dan terhambatnya bantuan kemanusiaan.

Dalam 24 jam terakhir, 13 orang dilaporkan meninggal karena kelaparan, sehingga total korban jiwa akibat kelaparan sejak awal perang mencapai 361 orang.

Serangan terhadap anak-anak dan jurnalis

Di Gaza selatan, serangan drone Israel pada Selasa menghantam warga yang sedang mengantre air di al-Mawasi, Khan Younis. Setidaknya 21 orang tewas, termasuk tujuh anak-anak.

Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, membagikan gambar yang memperlihatkan jasad anak-anak dan wadah air berlumuran darah di lokasi yang sebelumnya ditetapkan Israel sebagai zona aman.

“Mereka sedang antre untuk mengisi air, ketika pasukan pendudukan langsung menyerang mereka, mengubah pencarian mereka akan kehidupan menjadi pembantaian baru,” kata Basal.

Di Kota Gaza, serangan terhadap rumah keluarga al-Af menewaskan 10 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Kantor Media Pemerintah Gaza menuding Israel melakukan kejahatan perang dengan dukungan Amerika Serikat.

“Kejahatan-kejahatan ini mengungkap sifat fasis kriminal musuh,” demikian pernyataan kantor media tersebut, yang juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan “genosida brutal”.

Baca juga: Hamas Akhirnya Konfirmasi Kematian Pemimpin Gaza, Mohammed Sinwar

Dua jurnalis, Rasmi Salem dari Al Manara dan Eman Al Zamli, juga dilaporkan tewas. Dengan demikian, jumlah pekerja media yang meninggal sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 270 orang.

Operasi darat Israel

Israel memperketat pengepungan di Kota Gaza dalam beberapa hari terakhir. Bantuan kemanusiaan yang terbatas pun dilarang masuk.

Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, mengatakan operasi darat semakin diperluas. “Kami akan memperdalam operasi kami,” ujarnya kepada tentara cadangan. Media Israel melaporkan sekitar 365 tentara menolak bertugas.

Netanyahu, yang tengah dicari Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang, menegaskan dalam pernyataan video bahwa Israel berkomitmen mengalahkan Hamas.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau