Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tiga Kali Menghilang, Siswi di Cirebon Tak Pulang Hampir 10 Hari

Kompas.com - 30/10/2025, 11:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Misteri hilangnya Rona Esih, siswi asal Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, masih belum terpecahkan.

Sudah hampir sepuluh hari berlalu sejak gadis remaja itu pamit kerja kelompok pada Minggu (19/10/2025), namun hingga kini ia belum juga kembali ke rumah.

Yang mengejutkan, ternyata ini bukan kali pertama Rona menghilang. Pihak keluarga mengungkap bahwa siswi tersebut sudah tiga kali pergi tanpa kabar, meski biasanya hanya sehari dan kembali keesokan harinya.

“Saya kaget waktu diberi tahu neneknya. Ini sudah yang ketiga kalinya dia pergi dari rumah. Tapi biasanya cuma satu hari, besoknya sudah pulang. Sekarang sudah hampir sepuluh hari,” ujar Wahyudin, paman Rona, saat berbincang dengan media, Rabu (29/10/2025).

Keluarga Cemas, Ibu di Hong Kong Belum Tahu Kondisi Anaknya

Menurut Wahyudin, ibu Rona yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong bahkan belum mengetahui kondisi anaknya. Ia sempat mencoba menghubungi Rona lewat pesan WhatsApp, namun tak mendapat respons.

Baca juga: Dari Sekolah Adiwiyata, Lahir Inovasi Energi Terbarukan Karya Pelajar SMPN 7 Cirebon

“Waktu ditelepon juga tidak pernah diangkat. Saya khawatir yang balas itu bukan dia, mungkin pacarnya, karena kalau ditelepon tidak pernah mau mengangkat,” katanya.

Sebelum menghilang, Rona diketahui membawa ponsel dan sepeda motor. Berdasarkan keterangan beberapa teman sekolah, Rona sempat mengirim pesan bahwa ia tidak ingin melanjutkan sekolah karena sudah bekerja.

Ia bahkan berencana pulang sebentar untuk mengambil pakaian, namun pesan terakhirnya justru membuat keluarga semakin khawatir.

“Dia sempat balas katanya hujan, jadi belum bisa pulang. Tapi setelah itu tidak ada kabar lagi,” tutur Wahyudin.

Polisi Lacak Jejak Digital dan Periksa Teman Sekolah

Kapolsek Gebang Polresta Cirebon, AKP Wawan Hermawan, membenarkan laporan kehilangan terhadap Rona Esih.

“Ya, benar, kami menerima laporan terkait hilangnya seorang siswi atas nama Rona Esih,” kata Wawan.

Ia menjelaskan, polisi telah melakukan berbagai langkah penyelidikan, mulai dari melacak jejak digital ponsel Rona hingga memeriksa sejumlah teman di sekolah maupun tetangga di sekitar rumahnya.

Baca juga: Yatim sejak Bayi, Siswa Sekolah Rakyat Cirebon Tulis Surat Menyentuh untuk Prabowo-Gibran

“Sejak tanggal 19 Oktober, kami terus berupaya mencari informasi dari teman-teman sekolah maupun tetangga, tapi belum ada titik terang mengenai keberadaan Rona,” ujarnya.

Wawan menambahkan, berdasarkan catatan keluarga, ini bukan kali pertama Rona pergi tanpa kabar. Ia pernah menghilang selama tiga hingga empat hari dan mengaku sempat berada di rumah temannya di wilayah Kuningan.

“Kami akan menelusuri kembali ke Kuningan, meskipun saat ini belum diketahui pasti lokasi tepatnya,” ucapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau