Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Asing di Eks Karesidenan Pekalongan Meningkat, Mayoritas dari China dan Korsel

Kompas.com - 30/10/2025, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Jumlah tenaga kerja asing (TKA) di eks Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah, terus mengalami peningkatan seiring pesatnya pertumbuhan sektor industri dan proyek investasi baru.

Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Pemalang mencatat hingga Oktober 2025 terdapat 1.672 TKA.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 1.495 TKA.

Baca juga: Freeport Evakuasi Seluruh Korban Longsor Tambang Grasberg, Termasuk Dua Pekerja Asing

Mayoritas pekerja asing berasal dari China dan Korea Selatan, yang bekerja di berbagai perusahaan di wilayah tersebut.

Di antara TKA memiliki KITAP

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Tengah, Haryono Agus Setiawan, menjelaskan, dari total TKA tersebut, 17 orang telah memiliki Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP).

“Dari Januari sampai Oktober terdata ada 1.708 WNA (warga negara asing), termasuk 36 di antaranya anak-anak yang ikut orangtuanya,” ujar Haryono, didampingi Plt Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang, Arief Yudhistira, Rabu (29/10/2025).

Haryono menambahkan, delapan TKA telah dideportasi ke negara asalnya karena melanggar peraturan keimigrasian.

“Dari hasil pelaksanaan tugas pengawasan, ada delapan WNA yang dideportasi karena menyalahi aturan keimigrasian. Mereka dipulangkan ke negara asal, mayoritas China,” jelas Haryono.

Ia juga menegaskan, tren peningkatan jumlah TKA cukup signifikan dibanding sepanjang 2024, yang hanya mencapai 1.495 orang.

Baca juga: KPK Bongkar Dugaan Korupsi di Kemenaker, Pejabat Peras Calon Tenaga Kerja Asing

Peningkatan TKA dipicu modal asing

Menurut Haryono, peningkatan jumlah tenaga kerja asing disebabkan oleh pertumbuhan sektor industri Penanaman Modal Asing (PMA), yang berkembang di sejumlah wilayah.

Wilayah tersebut antara lain Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Batang.

Untuk memastikan keberadaan dan kegiatan pekerja asing sesuai aturan, pihak Imigrasi terus melakukan pengawasan.

Pengawasan ini dilakukan bersama Tim Pora (Pengawasan Orang Asing), yaitu tim koordinasi yang dibentuk untuk memantau TKA, serta bekerjasama dengan aparat penegak hukum (APH).

“Termasuk bersama APH (aparat penegak hukum) untuk melakukan kegiatan pemantauan,” pungkas Haryono.

Baca juga: Demo Buruh Hari Ini di JCC Senayan, Ribuan Pekerja Desak Kenaikan Upah

Kekhawatiran buruh terhadap TKA ilegal

Koordinator Jaringan Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJaT), Aulia Hakim, menyampaikan kekhawatirannya terkait masuknya tenaga kerja asing di tengah pertumbuhan investasi yang pesat di Jawa Tengah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau