Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggaran Tak Perlu di Kotak Penalti: Yakob Sayuri Tuai Sorotan dan Kekecewaan Warganet

Kompas.com - 09/10/2025, 08:45 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah media Timur Tengah (Timteng) menyoroti penampilan bek kanan tim nasional (timnas) Indonesia, Yakob Sayuri, dalam laga kontra Arab Saudi, Kamis (9/10/2025) dini hari.

Laga ini merupakan bagian dari ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tim Garuda harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 3-2 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.

Skuat asuhan Patrick Kluivert sempat unggul lebih dulu melalui penalti Kevin Diks pada menit ke-11, tetapi Arab Saudi membalikkan keadaan lewat gol-gol dari Saleh Abu Al Shamat (17’), dan Feras Albrikan (36’ (p), 62’).

Baca juga: Tepis Kontroversi, Patrick Kluivert Puji Kinerja Wasit Ahmad Al Ali di Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Indonesia hanya mampu memperkecil skor lewat gol kedua Kevin Diks dari titik putih dua menit jelang waktu normal berakhir.

Mengapa Media Timur Tengah Soroti Aksi Yakob Sayuri?

Sorotan tajam datang dari media besar seperti Al Jazeera dan Saudi Gazette. Kedua media ini mengulas insiden penalti yang terjadi pada menit ke-33, di mana Yakob Sayuri menarik baju Feras Albrikan di kotak penalti.

Setelah meninjau tayangan ulang melalui VAR (Video Assistant Referee), wasit asal Kuwait, Ahmad Al Ali, memutuskan untuk memberikan penalti kepada tuan rumah. Al Jazeera menilai pelanggaran tersebut tidak perlu dilakukan.

“Dengan sembilan menit tersisa menuju half-time, tuan rumah unggul. Tarikan tak perlu oleh Yakob Sayuri ke kaus Al Brikan membuat wasit Ahmad Al Ali menuju monitor di pinggir lapangan, dan pengadil asal Kuwait itu menghadiahkan penalti yang dituntaskan Al Brikan,” tulis media asal Qatar tersebut.

Baca juga: Kondisi Calvin Verdonk Akhirnya Terungkap Usai Absen Bersama Timnas Indonesia

Sementara itu, Saudi Gazette menulis bahwa penalti tersebut menjadi titik balik pertandingan.

“Tekanan mulai terlihat pada menit ke-36 ketika Yakob Sayuri dihukum penalti karena menarik baju Al Brikan di kotak penalti, dan penyerang Al Ahli tersebut sukses mengeksekusi penalti untuk mengubah skor menjadi 2-1,” tulisnya.

Apa Kata Media Barat tentang Performa Timnas Indonesia?

Di sisi lain, media olahraga Amerika Serikat, ESPN, memberikan pandangan lebih positif. Mereka menilai perjuangan timnas Indonesia di ajang kualifikasi ini inspiratif meski kalah dari Arab Saudi.

“Indonesia harus tetap percaya pada mimpi ke Piala Dunia FIFA meski kalah telak dari Arab Saudi,” tulis ESPN.

Baca juga: Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia Usai Kalah dari Arab Saudi

Media itu menyebut bahwa perjalanan skuad Garuda penuh warna dan mencerminkan semangat tinggi untuk kembali tampil di ajang terbesar dunia setelah absen sejak 1938.

“Perjalanan mereka belum berakhir. Hingga Sabtu (11/10/2025), mereka masih bisa terus bermimpi tentang Piala Dunia,” lanjut ESPN, merujuk pada laga penting berikutnya kontra Irak, Minggu (12/10/2025) pukul 02.30 WIB.

Saat ini, Indonesia berada di posisi juru kunci Grup B dengan poin nol dan selisih gol -1. Untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika, Kanada, dan Meksiko, Garuda harus menang besar melawan Irak dan berharap Arab Saudi kalah dengan selisih lebih dari satu gol.

Baca juga: Kata-kata Patrick Kluivert Usai Hasil Timnas Indonesia Vs Arab Saudi 2-3

Bagaimana Reaksi Netizen terhadap Penampilan Yakob?

Kesalahan Yakob Sayuri dalam laga tersebut menjadi sorotan tajam di media sosial. Namanya menjadi trending di platform X (dulu Twitter), dan ia dihujat oleh sejumlah warganet karena dianggap menjadi penyebab kebobolan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau