Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ditolak karena Pakai BPJS, Anak 12 Tahun Meninggal 2 Jam Usai Pulang dari RS Batam

Kompas.com - 17/06/2025, 05:45 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Seorang anak berusia 12 tahun bernama Alif Okto Karyanto meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025) dini hari, setelah diduga tidak mendapatkan perawatan maksimal di RSUD Embung Fatimah Batam karena berstatus sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Kasus ini mencuat setelah Suprapto, pengguna media sosial Facebook, mengunggah kronologi kejadian pada Minggu pagi, yang kemudian viral dan telah dibagikan lebih dari 650 kali.

Dalam unggahan tersebut, Suprapto menceritakan bahwa Alif dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (14/6/2025) malam sekitar pukul 22.30 WIB karena mengalami sesak napas yang cukup parah.

Baca juga: Anak 12 Tahun Meninggal Diduga BPJS Ditolak, Pihak RS di Batam Temui Keluarga Korban

Setelah dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Embung Fatimah, keluarga pasien dikabarkan mendapat penjelasan bahwa kondisi Alif tidak masuk dalam kategori gawat darurat sehingga tidak bisa dijamin oleh BPJS dan harus membayar secara mandiri.

Karena keterbatasan ekonomi, orang tua Alif memilih untuk membawanya pulang pada Minggu pukul 02.30 WIB setelah membayar biaya pengobatan dan obat-obatan sendiri.

Namun nahas, dua jam kemudian, tepatnya pukul 04.30 WIB, Alif mengembuskan napas terakhir di rumahnya.

Baca juga: Menyoroti Penolakan Pasien BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit, Apa yang Terjadi?

Apa Penjelasan Keluarga dan Warga Setempat?

Samsudin, Ketua RW 10 Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, menyatakan bahwa Alif datang ke rumah sakit dalam kondisi sesak napas yang berat.

"Sesak napasnya sangat parah, anak ini sangat sulit bernapas, jadi kami bawa ke IGD RSUD Embung Fatimah," ungkapnya.

Setibanya di rumah sakit, Alif memang sempat diberikan bantuan oksigen, namun setelah dilakukan observasi selama empat jam, pihak rumah sakit menyatakan bahwa kondisi Alif stabil dan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan jaminan BPJS.

 

Baca juga: BPJS Kesehatan Tegaskan Layanan Gawat Darurat Dijamin Program JKN

Keluarga akhirnya memutuskan pulang dengan membawa obat yang ditebus seharga Rp 602.000 dan tambahan obat dari luar senilai Rp 110.000.

"Saat kami berikan obat itu, anak kami muntahkan. Kami coba berikan lagi, baru dimakan. Tapi sesak napasnya semakin pelan dan akhirnya anak kami pergi untuk selamanya," ujar Samsudin dengan nada duka.

Apa Tanggapan Pihak RSUD Embung Fatimah?

Proses pertemuan antara pihak keluarga korban dan rumah sakit yang berlangsung di RSuD Embung Fatimah Batam, Senin (16/6/2025) siangKOMPAS.COM/SUPRAPTO A.K Proses pertemuan antara pihak keluarga korban dan rumah sakit yang berlangsung di RSuD Embung Fatimah Batam, Senin (16/6/2025) siang

Direktur RSUD Embung Fatimah, Sri Widjayanti Suryandari, membantah tudingan bahwa rumah sakit menolak perawatan terhadap pasien BPJS. Menurutnya, Alif langsung dilayani saat tiba di UGD, sesuai prosedur medis.

"Saat itu juga langsung kami layani di IGD sesuai keluhan. Kami beri oksigen, lakukan pemeriksaan nadi ulang, laboratorium, dan cek kadar oksigen. Setelah observasi, kondisi pasien stabil dan disarankan rawat jalan," jelas Sri, Senin (16/6/2025).

Baca juga: Tak Semua Bisa Ditanggung: Ini 5 Kondisi Gawat Darurat Menurut BPJS Kesehatan

Sri menegaskan bahwa rumah sakit tidak pernah menolak pasien. Namun karena keluhan yang dirasakan Alif tidak memenuhi kriteria gawat darurat, maka klaim BPJS tidak dapat digunakan.

Proses mediasi antara keluarga korban dan pihak rumah sakit juga telah dilakukan. Hal ini dibenarkan oleh Humas RSUD Embung Fatimah, Elin Sumarni.

Meski belum merinci isi kesepakatan, Elin menyebut bahwa komunikasi sudah dilakukan dan permasalahan dianggap selesai.

"Kami sudah bertemu keluarga, alhamdulillah sudah clear," ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak 12 Tahun Meninggal Usai Ditolak RS Diduga karena Gunakan Kartu BPJS".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau