KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menanggapi insiden yang melibatkan seorang guru honorer berinisial SD dan orangtua siswa berinisial A di SMK Negeri 1 Kutalimbaru.
Peristiwa ini bermula ketika guru SD melerai perkelahian antara anak A dan siswa lainnya. Menurut Bobby, pihaknya berharap agar masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau damai.
“Langkah kalau misalnya dari kita pasti ingin damai, dua-duanya. Harapan kita dari pihak sekolah dan orangtua murid. Ini sama-sama tugas kita untuk mendidik anak sekolah punya cara kita inginnya damai,” ujar Bobby usai mengunjungi rumah SD di Kota Binjai, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: 1.073 Pegawai Pemprov Sumut Terlibat Judi Online, Bobby: Sudah Kami Surati
Meski demikian, Bobby menegaskan bahwa jika pihak orangtua siswa bersikukuh untuk tidak berdamai, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mendampingi SD dalam menghadapi proses hukum.
"Tapi kalau orang tua murid berkeras tidak ingin damai, (berdasarkan) dari cerita sekolah tadi, kita akan mem-back-up penuh guru kita, yang dalam hal ini melerai perkelahian, terus dilaporkan polisi, kita akan back-up penuh," ungkapnya.
Bobby juga mengungkapkan bahwa sang guru, SD, kini tidak berani mengajar lagi setelah peristiwa tersebut.
"Kondisi gurunya sudah tidak mengajar lagi ya. Kita nggak mau seperti itu," ujar Bobby di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Bobby Larang ASN Judi Online, 1.073 Pegawai Sudah Terjaring Data PPATK
Bobby menilai kejadian ini menciptakan preseden buruk bagi dunia pendidikan. Jika guru sampai takut mengajar, ini menjadi ancaman bagi pendidikan itu sendiri.
“Tugas guru bukan hanya ngajarin ilmu, tapi ngajarin etika dan yang lainnya juga sangat perlu,” tambahnya.
Di sisi lain, ia menyayangkan bahwa kejadian tersebut tidak segera dilaporkan kepada Dinas Pendidikan.
"Kenapa nggak cepat lapor, ini udah begini baru dikasih tahu. Saya minta kepada seluruh sekolah ada kondisi apa pun tolong disampaikan," tambah Bobby, mengingat pentingnya komunikasi yang cepat untuk menyelesaikan masalah.
Baca juga: Buruh Tuntut Kenaikan UMP Sumut 8 Persen, Bobby: Saya Rasa Ini Bisa
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, menjelaskan kronologi kejadian. Insiden ini bermula ketika guru SD melerai perkelahian antara dua siswa.
Setelah itu, guru membawa kedua siswa ke ruangan untuk melakukan mediasi. “Guru ini memanggil kedua orangtua siswa. Namun, salah satu orangtua siswa berinisial A justru memukul siswa lain yang terlibat dalam perkelahian,” jelas Alexander.
Guru tersebut kembali melerai, namun orangtua siswa A tidak terima dan menunggu guru tersebut hingga pulang sekolah.
“Informasi yang saya dapat dari Kacabdis satu terjadi semacam tindakan kekerasan pada guru tersebut. Karena itu, guru ini membuat laporan ke Polsek Kutalimbaru,” terangnya.
Baca juga: Sumut Siap Jadi Percontohan Manajemen Talenta, Gubernur Bobby: ASN Bisa Promosi Tanpa Lelang
Ironisnya, orangtua siswa yang melakukan kekerasan juga melapor ke Polrestabes Medan, menambah kompleksitas masalah ini.
Alexander menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu kronologi tertulis dari pihak sekolah terkait insiden yang melibatkan seorang guru honorer dan orangtua siswa di SMK Negeri 1 Kutalimbaru.
“Sebagai acuan kita untuk menindaklanjuti permasalahan ini, tentunya ini akan kita tindak lanjuti sesuai aturan. Karena kita tidak ingin ada anggar-anggar jago lah di satuan pendidikan kita. Mau siapapun itu,” ujar Alexander Sinulingga, saat diwawancarai terkait perkembangan kasus ini.
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kasus SMK Kutalimbaru, Bobby: Kalau Orangtua Tak Mau Damai, Kami Akan Back-up Guru dan Guru dan Orangtua di SMK Kutalimbaru Saling Lapor, Bobby: Ini Ancam Dunia Pendidikan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang