KOMPAS.com – Tragedi menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025) dini hari.
Atap salah satu bangunan kamar asrama santriwati ambruk setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang.
Akibat kejadian itu, satu santriwati meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal diketahui bernama Putri Helimilia Oktaviantika (13), santri baru yang duduk di bangku kelas 1 SMP.
Pengasuh Ponpes Syekh Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, musibah terjadi sekitar pukul 00.30 WIB hingga 01.00 WIB, saat wilayah Besuki diguyur hujan deras disertai angin kencang.
"Setelah hujan dan angin kencang, terdengar suara gemuruh dari arah asrama santri. Yang ambruk itu atapnya, sedangkan bangunan tembok masih kokoh," ujar KH Hasan saat ditemui di rumahnya, Rabu (29/10/2025).
Saat kejadian, di dalam kamar terdapat 19 santriwati yang tengah beristirahat.
Seluruh korban segera dievakuasi ke sejumlah fasilitas kesehatan terdekat, antara lain Puskesmas Besuki, Puskesmas Widor Payung, RS Besuki, dan RS Jatimed.
Dari 19 korban, empat santriwati dirawat inap di rumah sakit karena mengalami luka berat, dua di RS Besuki dan dua lainnya di RS Jatimed. Salah satu santriwati, yakni Putri, dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis.
“Ya, ada satu yang meninggal dan kondisinya memang sedang sakit, baru kembali ke pondok,” kata KH Hasan.
Ibunda korban, Rina Solvy Oktayani (34), mengenang detik-detik terakhir bersama putri sulungnya itu.
Menurutnya, Putri baru saja merayakan ulang tahun ke-13 pada 20 Oktober 2025 dan sempat meminta hadiah jam tangan.
"Minta jam tangan, belum sempat dipakai," ucap Rina sambil berkaca-kaca saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Besuki, Kamis (30/10/2025).
Rina mengaku tidak memiliki firasat apa pun saat terakhir bertemu dengan Putri sekitar sepekan sebelumnya. Putri, kata dia, dikenal sebagai anak pendiam, penurut, dan sangat dekat dengan ayahnya.
Baca juga: Analisis Arsitek soal Penyebab Atap Asrama Ponpes di Situbondo Ambruk
"Itu mau ikut lomba Tahfidz Qur'an. Anaknya sudah menghafalkan juz 30," tutur Rina.
Ia mengisahkan, dirinya mendapat kabar musibah sekitar pukul 00.30 WIB dari pihak pesantren. Bersama suaminya, Rina langsung menuju IGD RS Jatimed, tempat Putri dirawat.