Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Urung Akui Palestina Jadi Negara Merdeka, Didesak AS?

Kompas.com - 18/09/2025, 07:30 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang memilih untuk menunda langkah pengakuan terhadap negara Palestina, meski sebelumnya sempat tercatat sebagai salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Ini adalah sebuah langkah yang diyakini bertujuan menjaga hubungan erat dengan Amerika Serikat sekaligus menghindari ketegangan dengan Israel.

The Japan Times pada Rabu (17/9/2025) menyebut keputusan ini bersumber dari informasi internal pemerintah.

Sikap Tokyo berbeda dengan sejumlah negara Barat seperti Inggris, Perancis, Kanada, dan Australia yang berencana menyatakan pengakuan terhadap Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB bulan ini.

Sementara itu, tekanan internasional pun semakin meningkat seiring sorotan tajam terhadap tindakan militer Israel di wilayah pendudukan.

Lantas, apa alasan di balik keputusan Jepang menahan diri untuk tidak mengakui Palestina merdeka?

Baca juga: 10 Negara yang Tolak Resolusi Palestina Merdeka di Majelis Umum PBB, Ada Tetangga Indonesia

Didesak AS untuk tidak mengakui kemerdekaan Palestina

Menurut laporan Kyodo News, Washington telah mendesak Jepang melalui jalur diplomatik agar tidak mengakui Palestina.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Noel Barrot justru mendorong Jepang untuk segera mengambil langkah pengakuan.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi menambahkan bahwa Tokyo memiliki rasa krisis yang mendalam atas operasi darat Israel di Gaza, yang berpotensi meruntuhkan fondasi solusi dua negara.

Baca juga: Israel Mulai Operasi Darat di Gaza, Palestina Minta Dukungan Internasional

Hayashi juga mendesak Israel segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan krisis kemanusiaan, termasuk kelaparan yang semakin parah.

Pada pertemuan PBB, Jepang bahkan ikut mendukung resolusi yang menekankan perlunya langkah konkret dan berjangka waktu menuju solusi dua negara.

Meski begitu, diberitakan bahwa Perdana Menteri Shigeru Ishiba tidak akan hadir dalam sidang khusus mengenai Palestina di New York pada 22 September mendatang.

Dari negara-negara G7, Jerman dan Italia menyatakan bahwa pengakuan langsung terhadap Palestina dinilai justru kontraproduktif.

Baca juga: AS Tolak Beri Visa untuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas Jelang Sidang Umum PBB

Jepang butuh diplomasi yang seimbang antara dunia Arab dan Israel

Ilustrasi diplomasi.  Jepang secara historis berupaya menjaga keseimbangan diplomasi antara dunia Arab dan IsraelUNSPLASH/Markus Winkler Ilustrasi diplomasi. Jepang secara historis berupaya menjaga keseimbangan diplomasi antara dunia Arab dan Israel

Pemerintah Jepang menegaskan posisinya tetap konsisten mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel–Palestina.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Tren
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Tren
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau