Menurut Raymond, relasi itu menjadi sorotan tajam dari kelompok nasionalis dan konservatif di Thailand.
“Mereka bahkan pernah tinggal di rumah masing-masing. Hun Sen juga merupakan salah satu tamu pertama yang mengunjungi Thailand saat Thaksin kembali dari pengasingan,” ujar Raymond.
Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja, terutama di sekitar kawasan Kuil Preah Vihear, telah berlangsung selama beberapa puluh tahun.
Pada 1962, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa kuil tersebut berada di wilayah Kamboja.
Namun, Thailand tetap mengklaim area di sekitarnya. Ketegangan memuncak pada 2008 hingga 2011, yang menimbulkan korban jiwa akibat baku tembak.
ICJ kembali menegaskan putusan tersebut pada 2013, sekaligus memerintahkan pasukan Thailand untuk mundur dari kawasan kuil.
Ketegangan kembali meningkat setelah insiden penembakan tentara Kamboja baru-baru ini.
Pemerintah Kamboja membalas dengan melarang penayangan film dan serial dari Thailand, menghentikan impor buah dan sayuran Thailand, serta memutus koneksi internet lintas negara.
Thailand merespons dengan memblokir kunjungan wisatawan ke Kamboja, meskipun sektor pariwisata merupakan pilar ekonomi penting bagi negara tetangga itu.
“Hanya dengan unggahan foto dirinya bersama kuil-kuil tua di perbatasan dan komentar soal kepemilikannya, Hun Sen bisa memancing emosi publik Thailand,” kata Raymond.
Baca juga: PM Thailand Diberhentikan Sementara, Imbas Skandal Telepon
Meski eskalasi ketegangan meningkat, para pengamat menilai kemungkinan terjadinya konflik militer berskala besar cukup kecil.
“Tidak ada pihak militer yang ingin eskalasi serius. Saya rasa ini tidak akan berkembang lebih jauh,” ucap Raymond.
Hal senada diungkapkan Conochie. Menurut dia, isu utama kini bukan lagi soal sengketa wilayah, melainkan dampak politik dari percakapan pribadi antar pemimpin negara.
“Ini bukan lagi soal sengketa wilayah atau militer. Isunya kini bergeser ke soal percakapan pribadi antara dua pemimpin,” ujarnya.
Baca juga: Kronologi Baku Tembak Thailand-Kamboja, 10 Menit Langsung Gencatan Senjata
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini