Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Pertanian Mengandung Mikroplastik 23 Kali Lebih Banyak dari Lautan

Kompas.com - 28/05/2025, 13:47 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Studi baru yang terbit di Environmental Sciences Europe mengungkap bahwa tanah pertanian bisa mengandung mikroplastik 23 kali lipat lebih tinggi dibanding lautan.  

Untuk mendapat kesimpulan tersebut, Joseph Boctor, kandidat PhD dari Murdoch University, melihat sumber mikroplastik tanah, dampaknya terhadap tanaman, serta proses penyerapan mikro dan nanoplastik oleh akar. 

Riset mengungkap, mikroplastik tanah berasal dari beragam sumber, mulai pertanian dan non-pertanian.

Film mulsa plastik yang kerap dimanfaatkan dalam pertanian disebut sebagai penyumbang terbesar. Meski dapat meningkatkan hasil pertanian dalam jangka pendek, plastik ini merusak tanah.

Mikroplastik ini mengubah lahan penghasil makanan menjadi tempat pembuangan plastik,” kata Joseph Boctor seperti dikutip Ecowatch (28/5/2025).

Mikro dan nanoplastik tidak hanya tinggal di tanah. Mereka bisa tersebar ke lingkungan atau diserap tanaman saat tumbuh. Studi sebelumnya bahkan menemukan mikroplastik dalam apel, pir, makanan laut, dan susu.

Baca juga: Mikroplastik Hambat Laut Serap Karbon, Ancaman untuk Iklim

Risiko konsumsi tanaman tercemar mikroplastik semakin mengkhawatirkan sejak studi 2024 menemukan bahwa mikroplastik yang tertelan bisa masuk ke ragam organ, termasuk otak.

Studi ini juga menyimpulkan bahwa mikro dan nanoplastik merusak kesehatan tanah dan tanaman. Polutan plastik mengganggu keragaman mikroba, keseimbangan pH, dan nutrisi. Pada tanaman, dampaknya meliputi gangguan fotosintesis, pembatasan penyerapan air, serta peningkatan stres yang menurunkan nilai gizi.

“Bebas BPA tidak berarti bebas risiko,” ujar Joseph.

“Bahan kimia pengganti seperti BPF dan BPS menunjukkan aktivitas pengganggu endokrin yang sebanding atau lebih besar,” imbuhnya.

Joseph menyebut, upakya mengatasi mikroplastik menemui tantangan sebab regulasi selalu lebih lambat dari inovasi dan keduanya lebih lambat dari upaya industri.

"Ulasan ini mencoba mengemukakan bahaya tersembunyi ini dan menyorot pemngambil kebijakan," ungkapnya.

Joseph dan tim di Bioplastic Innovation Hub (kolaborasi Murdoch University dan CSIRO Australia) tengah mengembangkan plastik yang tidak hanya aman, tetapi juga bisa terurai. 

Salah satu inovasi yang diusung adalah Smart Sprays Project yang akan mendemonstrasikan bioplastik yang membentuk penghalang air untuk mereduksi evaporasi sehingga bisa dipakai di lahan pertanian.

Baca juga: Ecoton Temukan Mikroplastik pada Organisme Sungai di Kali Surabaya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau